Petugas memantau arus mudik melalui CCTV di Posko Lebaran Dishubkominfo Brebes, Jateng, Kamis (1/8). ANTARA/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Gubernur Bidang Pembangunan Wiriyatmoko mengatakan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menambah jumlah closed circuit television (CCTV) dapat segera terlaksana. Caranya, Pemprov berencana menyerahkan lahannya agar dimanfaatkan oleh provider telekomunikasi untuk dibangun tiang mikrosel yang juga dipasang CCTV dan lampu LED. "Nanti kami adakan beauty contest dulu lalu membuat perjanjian kerja sama," kata Wiriyatmoko di Balai Kota, Senin, 7 Juli 2014.
Ia menjelaskan Pemprov akan meminta provider untuk sekaligus memasang CCTV pada tiang yang mereka dirikan. Tiang mikrosel adalah tiang pemancar berbasis fiber yang dapat menyokong jaringan generasi keempat (4G) ke atas. Pemancar mikrosel ini mampu menciptakan kecepatan koneksi yang lebih unggul dibandingkan kecepatan 3G dan 3.5G yang ada saat ini.
Pemancar ini, kata Wiriyatmoko, hanya mencakup area seluas kurang dari 1 kilometer persegi, sehingga banyak tiang yang akan dibangun saat proyek ini berjalan. Nantinya provider telekomunikasi yang berminat mendirikan tiang mikrosel juga berkewajiban membayar tagihan listrik dari pengoperasian lampu LED dan CCTV. "Uangnya disalurkan ke kantor kelurahan, kecamatan, atau puskesmas," Wiriyatmoko menuturkan.
Pada kesempatan terpisah, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penambahan kamera pengawas bertujuan meningkatkan keamanan kota. Pemasangan CCTV berfungsi sebagai alat untuk mengontrol dan mengawasi keadaan di sekitar kamera. Hasil rekamannya berperan penting saat hal yang tak diinginkan, termasuk tindak kejahatan, terjadi di lokasi tersebut.
Selain keamanan, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan CCTV juga berfungsi memantau fasilitas umum dan daerah yang tak sesuai dengan standar kota yang layak dan bersih. "Nanti kami bisa tahu daerah mana saja yang banyak sampahnya," kata Ahok.
