'Magic Stone' di JIS, seperti Kerikil Bikin Mati Rasa  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 17 Juli 2014 06:28 WIB

Tersangka kasus kekerasan seksual terhadap murid TK Jakarta International School (JIS) Neil Bantleman (kiri) tiba untuk pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta , 14 Juli 2014. Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap 2 guru JIS. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah magic stone terungkap dalam kasus kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Dua guru JIS, Neil Bentleman dan Ferdinand Tjiong, yang telah ditetapkan sebagai tersangka diduga menggunakan obat itu sebelum melakukan tindak kekerasan seksual kepada korbannya. (Baca: Kasus JIS, 'Magic Stone' Diduga Narkoba Baru)

Ternyata istilah magic stone masih asing. Juru bicara Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, mengaku belum mengetahui apakah magic stone itu salah satu jenis narkotik atau hanya obat. "Saya belum tahu, harus ditanyakan ke lab dulu," katanya kepada Tempo, Rabu, 16 Juli 2014. (Baca: Kasus JIS, Polisi Bidik Guru Lain)

Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Komisaris Besar Ibnu Hadjar, juga mengaku belum pernah mendengarnya. "Saya baru mendengar itu," ujarnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan penyidik masih mencari tahu magic stone yang digunakan oleh dua tersangka kepada korban. "Jadi itu masih keterangan korban. Kami juga belum tahu karena tersangka belum mengakui," katanya. (Baca: Dua Guru JIS Diperiksa Kejiwaannya di RS Polri)

Heru menjelaskan, berdasarkan keterangkan korban, magic stone itu berbentuk bulat kecil seperti batu kerikil. "Dia bilang itu magic stone karena tersangka ini bilang, 'Ini aku kasih magic stone, coba dimakan'," ujarnya. "Namanya anak-anak, belum terlalu paham."

Setelah memakan magic stone itu, Heru melanjutkan, korban merasakan dingin di bagian perut hingga ke bawah. "Jadi efeknya dingin dan tidak merasakan apa-apa di sekitar perut sampai ke bawah," katanya.

Selain magic stone, kata Heru, korban juga diberikan minuman yang diduga dicampur obat tidur. "Ada minuman juga yang diberikan. Setelah diminum, korban langsung tertidur," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

36 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

38 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

40 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

41 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

43 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

54 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya