DKT: Penggarap Monorel Tidak Kredibel

Reporter

Editor

Senin, 11 April 2005 03:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dewan Transportasi Kota Jakarta menilai, penggarap monorel Jakarta, PT Jakarta Monorail, tidak kredibel. Skema pendanaan proyek yang berubah-ubah membuat Dewan meragukan perusahaan itu sanggup menyelesaikan proyek.Ketua DTK Jakarta Susanto Soehodho mengatakan, Jakarta Monorail tidak konsisten menawarkan skema pendanaan proyek. Pada awalnya, mereka mengaku sanggup menanggung dan mencari pinjaman sendiri. Belakangan, mereka merasa Pemerintah DKI harus menyertakan modal untuk menarik investor. "Proyek monorel ini harus dievaluasi," kata Susanto di Jakarta, Minggu (10/4). Menurut Susanto, seharusnya skema pendanaan proyek ini sudah jelas sejak dari awal. "Jadi tidak berubah-ubah di tengah jalan," kata dia.Susanto juga meragukan kemampuan monorel mengatasi pertumbuhan penumpang Jakarta. Menurut dia, monorel hanya mampu menampung sekitar 25 ribu penumpang per jam satu arah. Susanto meragukan monorel masih mampu menampung jumlah penumpang dalam 30 tahun mendatang, ketika proyek ini diserahkan pemerintah. "Jangan-jangan, 30 tahun nanti sudah over capacity," ujarnya. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso berang dengan komentar ini. Sutiyoso minta para pakar berhenti berkomentar soal monorel. "Komentar seperti ini bisa membuat kabur investor. Mereka akan berpikir pemerintah tidak mendukung," kata Sutiyoso akhir pekan lalu.Sutiyoso percaya, monorel bisa mengatasi masalah transportasi di Jakarta. Pemerintah DKI juga masih mendukung rencana ini. Sutiyoso mengaku akan terbang ke Korea dan Cina untuk mencari pengganti teknologi Hitachi dari Jepang karena dianggap terlalu mahal.Jakarta Monorail menyatakan urung meminta Pemerintah DKI Jakarta urun dana dalam proyek monorel. Direktur Utama Jakarta Monorail Ruslan Diwiryo mengatakan, Jakarta Monorail mundur menuntut investasi pemerintah karena merasa terhambat prosedur. Tapi, Jakarta Monorail tetap minta Pemerintah DKI memberikan subsidi tarif monorel.Menurut Ruslan, seharusnya Pemerintah DKI perlu menanamkan investasi demi pelayanan publik. Tapi, karena tawaran mengucurkan dana investasi ini terhambat prosedur dan ditentang banyak pihak, Jakarta Monorel, memilih mundur menuntut dana investasi itu. multazam/ewo raswa

Berita terkait

Tarif Bus TransJakarta Diusulkan Rp 5.000, Dishub DKI: Khusus Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta

18 September 2023

Tarif Bus TransJakarta Diusulkan Rp 5.000, Dishub DKI: Khusus Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta

Pada saat ini, penumpang bus Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta masih belum dikenai biaya.

Baca Selengkapnya

Transjakarta Lakukan Survei Kenaikan Tarif

11 April 2023

Transjakarta Lakukan Survei Kenaikan Tarif

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menggelar jajak pendapat mengenai kenaikan tarif bus Transjakarta dan Mikrotrans.

Baca Selengkapnya

Dewan Transportasi Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Tarik Raperda Jalan Berbayar dari DPRD

12 Februari 2023

Dewan Transportasi Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Tarik Raperda Jalan Berbayar dari DPRD

Dewan Transportasi Kota Jakarta menilai Pemprov DKI tak perlu menarik raperda jalan berbayar dari DPRD. Berharap proses tetap berjalan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Dinilai Belum Bisa Sepenuhnya Terapkan Jalan Berbayar Seperti di London dan Singapura

12 Februari 2023

Jakarta Dinilai Belum Bisa Sepenuhnya Terapkan Jalan Berbayar Seperti di London dan Singapura

Ketua Dewan Transportasi menilai karakteristik masyarakat Jakarta jadi penyebab jalan berbayar tidak bisa diterapkan seperti di Singapura.

Baca Selengkapnya

Transjakarta Diminta Segera Bentuk Divisi Keselamatan untuk Cegah Kecelakaan

29 Desember 2021

Transjakarta Diminta Segera Bentuk Divisi Keselamatan untuk Cegah Kecelakaan

Dewan Transportasi Kota Jakarta mendesak Transjakarta segera membentuk divisi keselamatan untuk menekan kasus kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Ada 508 Kecelakaan Transjakarta Sepanjang 2021, 2 Operator Bus Sedang Dievaluasi

29 Desember 2021

Ada 508 Kecelakaan Transjakarta Sepanjang 2021, 2 Operator Bus Sedang Dievaluasi

Dewan Transportasi Kota Jakarta sedang mengevaluasi dua operator bus karena tingginya menyumbang kasus kecelakaan Bus Transjakarta.

Baca Selengkapnya

DTKJ Sebut Transjakarta Transportasi Umum Paling Banyak Insiden, MRT Terbaik

29 Desember 2021

DTKJ Sebut Transjakarta Transportasi Umum Paling Banyak Insiden, MRT Terbaik

Dewan Transportasi Kota Jakarta mencatat Transjakarta banyak sekali mengalami insiden, total 508 kejadian, sepanjang 2021.

Baca Selengkapnya

Penumpang MRT Jakarta Diproyeksikan Naik 4 Kali Lipat setelah Tarif Bundling

31 Juli 2021

Penumpang MRT Jakarta Diproyeksikan Naik 4 Kali Lipat setelah Tarif Bundling

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pada akhirnya nanti akan ada satu kartu dan aplikasi yang bisa digunakan semua operator.

Baca Selengkapnya

Timbang-timbang Ganjil Genap Lagi

5 Juni 2021

Timbang-timbang Ganjil Genap Lagi

Pemerintah DKI seharusnya berkaca kepada pengalaman tahun lalu ketika kebijakan ganjil genap diterapkan dan mengakibatkan kerumunan di angkutan umum.

Baca Selengkapnya

LRT Jakarta Rayakan Setahun Beroperasi Komersil, Beragam Promo dan Merchandise

3 Desember 2020

LRT Jakarta Rayakan Setahun Beroperasi Komersil, Beragam Promo dan Merchandise

Moda transportasi Lintas Raya Terpadu atau LRT Jakarta telah genap setahun beroperasi secara komersial pada 1 Desember 2020.

Baca Selengkapnya