Pengumuman Pilpres, Pengamanan Glodok Ditambah

Reporter

Selasa, 22 Juli 2014 05:15 WIB

TEMPO/ Bernard Chaniago

TEMPO.CO , Jakarta: Pengamanan pusat pertokoan di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, tampak berbeda dari biasanya. Petugas satuan pengamanan tampak banyak yang berjaga-jaga di depan pintu masuk pertokoan tersebut.

"Petugas keamanan yang bertugas memang sengaja ditambah," kata Jacky Sutiyono, Ketua Paguyuban Pedagang Glodok-Kota Tua, saat ditemui di Glodok, Senin, 21 Juli 2014.

Momentum pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional di kantor Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014 menjadi penyebabnya. Tingginya tensi politik nasional membuat para pedagang kawasan tersebut meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi, ujar dia, beredar isu-isu yang tidak sedap bahwa akan terjadi kekacauan usai pengumuman tersebut.

Sehari sebelum pengumuman pemenang Pilpres, aktivitas jual beli di daerah yang pedagangnya beretnis Tionghoa itu tampak normal. Pantauan Tempo di Harco Glodok, para pedagang tampak membuka tokonya seperti biasa.

Banyaknya petugas keamanan juga tidak membuat para pedagang menjadi kikuk atau khawatir. Petugas satpam itu pun tidak terlihat secara terbuka keberadaannya. Mereka bersiaga di titik-titik tertentu sambil duduk-duduk di posnya. Personel satpam yang bertugas mencapai 70 orang yang disebar di berbagai titik, mulai dari Harco Glodok ITC Glodok, hingga LTC Glodok. (Baca: Pendukung Jokowi Diminta Tak Arak-arakan di Jalan)



<!--more-->



Jacky juga mengaku telah berkoordinasi dengan aparat polisi dan TNI untuk bersiaga mengamankan kios para pedagang. Aparat kepolisian dan tentara itu nantinya diminta mengamankan lokasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. (Baca:Kapolri Minta Massa Tak Turun Jalan pada 22 Juli)

Meski begitu, Jacky tetap yakin tidak akan ada kekacauan seperti isu yang berkembang. Menurutnya, kedua calon presiden adalah negarawan yang siap menang dan kalah. Jacky yakin situasi di masyarakat akan tetap stabil.

Hal senada diungkapkan Robyn, 24 tahun. Pedagang kamera di Toko Titi Jaya itu juga menyatakan tetap akan membuka tokonya. "Normal saja semuanya, belum ada rencana menutup toko," ujar dia.

Menurut Robyn, isu kekacauan itu juga berhembus cukup kencang di kalangan pedagang pada Pemilu Legislatif lalu. Namun, keputusan para pedagang untuk tetap berjualan sudah tepat karena isu itu tidak terbukti. "Isu kerusuhan itu memang ada, tapi kami tetap buka dan sambil berdoa saja," katanya. (Baca: Tokoh Agama Minta Capres Terima Keputusan KPU)

DIMAS SIREGAR



Berita Lainnya:
Massa Prabowo Ancam Duduki KPU Lagi
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
SBY: Mengakui Kekalahan Itu Mulia
Hatta Rajasa: Kalah-Menang Itu Biasa

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya