Ini Dampak Buruk Siswa Masuk Sekolah Terlalu Pagi  

Reporter

Jumat, 15 Agustus 2014 04:11 WIB

Seorang siswa mengacungkan tangan saat guru berikan pertanyaan dengan mengunakan buku kurikulum baru yang difotocopy di sekolah SD 01 Menteng Jakarta, 14 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Jam sekolah yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2008 bertentangan dengan kondisi dan kebutuhan perkembangan anak. Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti mengatakan siswa akan mudah lelah dan mengalami masalah pencernaan karena jam sekolah ini dimulai terlalu pagi.

"Bayangkan lelahnya seperti apa, masuk pukul 06.30 sampai 15.00 WIB. Belum lagi penambahan jam pelajaran akibat Kurikulum 2013," kata Retno kepada Tempo, Rabu, 13 Agustus 2014.

Pada 2008, Pemprov Jakarta menetapkan jam masuk sekolah lebih awal, yaitu pukul 06.30 WIB. Peraturan ini bertujuan mengurangi kemacetan jalan pada hari kerja dan agar murid lebih segar dalam menerima pelajaran. Selain menetapkan jam masuk lebih awal, pemerintah Jakarta juga mengatur soal rayonisasi sekolah dengan tujuan meratakan minat bersekolah di seluruh daerah dan mengurangi kemacetan. Dengan aturan itu, siswa di daerah tak perlu berangkat pada pagi buta agar tidak terlambat sampai di sekolah yang letaknya jauh di kota.

Bersama tim FSGI, Retno kemudian melakukan riset kecil mengenai dampak jam masuk sekolah yang terlalu pagi. Hasilnya, ada beberapa dampak buruk dari peraturan tersebut. Misalnya, jam tidur anak berkurang. Anak akan cepat lelah pada siang hari karena berangkat terlalu pagi lalu harus mengikuti les dan ekstrakurikuler sorenya. "Masuk pagi katanya untuk mengurangi kemacetan, tapi itu justru mengorbankan anak-anak," kata Retno.

Berikutnya, gangguan pencernaan. Siswa jadi jarang melakukan sarapan karena orang tua belum menyiapkan makanan lantaran anaknya berangkat terlalu pagi. Akibatnya, siswa baru makan pagi rata-rata pukul 10.00 WIB dan makan siang pukul 15.00 WIB. Menurut dia, perubahan jadwal dan pola makan ini akan mengakibatkan gangguan pencernaan. (Baca: Kurikulum 2013, Siswa Ogah Sekolah Hari Sabtu)

Dari hasil itu, Retno menilai usul memundurkan jam masuk sekolah jadi pukul 07.00 WIB dan memperpanjang haris sekolah hingga Sabtu merupakan solusi yang tepat. Menurut dia, jam belajar yang normal untuk siswa SMP-SMA yakni pukul 07.00-13.30 WIB selama enam hari. "Jangan dipaksa dipadatkan lima hari belajar keras.Cuma, ini memang butuh penyesuaian, karena siswa Jakarta terbiasa libur di hari Sabtu."

Sepulang sekolah, siswa dapat menggunakan waktu untuk beristirahat, lalu mengikuti les atau ekstrakurikuler. "Belajar kan tidak harus di kelas. Guru harus mendorong siswa untuk belajar sastra, musik, dan lain-lain karena belajar tidak terbatas pada ruang dan waktu," kata Retno. (Baca: Kurikulum 2013: Murid Bingung Belajar Apa?)

PUTRI ADITYOWATI

Berita Lainnya:
Pesan Ahok ke Jokowi: Copot Aparat Nakal
Bercinta, Hal yang Paling Disukai Julia Perez
Hadiri HUT Pramuka, Jokowi 'Diserbu' Pelajar
Cara Julia Perez Bangkit dari Depresi
Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

32 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

34 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

34 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya