Sejoli Pembunuh Ade Sara Tak Didampingi Pengacara

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 19 Agustus 2014 15:06 WIB

Aasyifa Ramadhani (Sifa) dan pemeran korban saat melakukan rekonstruksi pembunuhan Ade Sara di Polda Metro Jaya, Jakarta (03/04). Dari rekonstruksi, bisa tergambar dengan jelas rangkaian peristiwa pembunuhan yang diawali dengan penganiayaan tersebut. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Imam Al-Hafitd dan Assyifa Ramadhani, keduanya 19 tahun, terdakwa kasus pembunuhan Ade Sara, menghadiri sidang tanpa didampingi pengacara. Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan ini digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 19 Agustus 2014. Keduanya mengikuti sidang secara bersamaan sekitar pukul 14.00 WIB. (Baca: Sejoli Pembunuh Ade Sara Ikuti Sidang Dakwaan)

Sejak turun dari mobil tahanan hingga digiring ke sel tahanan di pengadilan, baik Hafitd maupun Syifa tampak tak didampingi siapa pun. Tidak ada anggota keluarga ataupun pengacara yang menemani mereka. Sementara itu, kedua orang tua Ade Sara, Suroto dan Elisabeth Diana, hadir dalam sidang dengan didampingi puluhan rekan dan saudara mereka. Orang tua dan kerabat Ade Sara memakai kaus putih dengan sablon foto Ade Sara. (Baca: Mahasiswi BSI Bikin Film tentang Ade Sara)

Ketua majelis hakim Hapsoro setelah membuka sidang bertanya kepada Hafitd dan Assyifa. "Anda berdua tidak didampingi pengacara?" tanyanya. "Kalau tidak ada, pengadilan akan menunjuk penasihat hukum buat Anda berdua," ujarnya. (Baca: Pembunuh Ade Sara Belum Dijenguk, Pengacara 'Angkat Tangan')

Ditanya hakim, Hafitd menjawab sudah punya pengacara, namun penasihat hukumnya itu tidak dapat hadir dalam sidang hari ini. "Ada Pak, tapi berhalangan," katanya. Adapun Assyifa menjawab sudah punya pengacara, namun surat kuasanya belum jadi. "Belum ada surat kuasanya, Yang Mulia," jawabnya. (Baca: Begini Keluarga Pembunuh Ade Sara Minta Maaf)

Hapsoro kemudian memutuskan tetap melanjutkan sidang meski kedua terdakwa tidak didampingi pengacara. "Saya harap minggu depan kalian sudah didampingi penasihat hukum," ujarnya kepada kedua terdakwa. Hafitd dan Assyifa hanya mengangguk mendengar perintah hakim tersebut.

Hafitd dan Assyifa didakwa melakukan penyiksaan berujung kematian terhadap Ade Sara, teman mereka semasa bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 36, Jakarta Timur. Mereka melakukan aksi keji itu karena motif cemburu pada Maret lalu. Ade Sara sendiri diketahui pernah berpacaran dengan Hafitd.

Atas perbuatan itu, mereka dijerat Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 KUHP tentang Pembunuhan Berencana serta Pasal 338 dan 353 KUHP. Mereka terancam hukuman mati.

PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Fahri Hamzah Cuit Klarifikasi Duit Nazaruddin
Chairul Tanjung Bakal Rangkap 6 Jabatan Menteri

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya