Suasana di ruang terbuka hijau (RTH) Taman Monas, Jakarta (3/11). Rencana penutupan 27 SPBU,yang berada di jalur hijau, sampai akhir 2010, akan menambah luas RTH Jakarta sekitar 4 hektar. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pengelolaan Monumen Nasional (Monas) Rini Hariani ingin membenahi ruang publik di Monas secara keseluruhan. Dia mendukung rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk memberlakukan e-ticketing di Monas.
Selain itu, Rini juga akan mengadakan berbagai fasilitas dan wahana gratis di Monas. Di antaranya penyewaan sepeda, pembangunan toilet modern, jasa fotografi, finding machine makanan dan minuman, toko souvenir, dan sebagainya.
Semua itu akan dijalankan secara integrasi dengan sistem non-cash atau e-money. "Ingin juga seperti taman di Eropa yang pengunjungnya bisa memberi makan burung. Toko makanan burung nanti kami sediakan," ujar Rini pada Selasa, 26 Agustus 2014.
Tak hanya itu, pemberlakuan jam kunjungan Monas juga akan diperketat, yakni tidak sampai malam dan ada hari libur. Bila pada hari libur seperti akhir pekan, Rini menginginkan kerja sama dengan kantor-kantor yang dekat dengan Monas sebagai lahan parkir.
Ada pula bus yang akan menjemput dari parkiran tersebut menuju ke Monas. Dengan demikian, para pengunjung dapat terseleksi dengan baik serta tidak ada lagi pedagang kaki lima yang menjamur seperti saat ini.
Saat ini Rini berencana melakukan pendekatan untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan melalui program corporate social responsibility (CSR). Namun, lagi-lagi ia terganjal dengan aturan kepengurusan yang baru. "Restrukturisasi dan anggaran belum jelas sehingga saya juga tidak bisa banyak berbuat. Serba salah jadinya," ujarnya.