Duta Besar Republik Indonesia untuk Cina dan Mongolia, Soegeng Rahardjo (kiri) bersama Walikota Bandung, Ridwan Kamil di KBRI Beijing, Cina, 3 September 2014. (Istimewa)
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota. Ridwan mengatakan ia berkunjung dengan tujuan membahas arus kendaraan warga Jakarta setiap musim liburan tiba. (Baca: RidwanKamil Pilih 'Tengah' Soal RUU Pilkada)
"Saya mau bahas tentang turis-turis Jakarta yang datang ke Bandung. Kami kewalahan," kata Ridwan di Balai Kota, Selasa, 16 September 2014. Emil, sapaan Ridwan, tiba di Balai Kota pukul 12.15 WIB. Dia mengenakan kemeja putih dan jas hitam. (Baca: Jalan Dago Bandung Sudah Macet)
Emil mengatakan ruas jalan di Kota Bandung tak mampu lagi menampung jumlah kendaraan dari Jakarta setiap akhir pekan. Kondisi tersebut membuat kemacetan parah di semua sudut kota terjadi saat musim liburan. (Baca: Bandung Alokasikan Rp 30 Miliar Atasi Banjir)
Untuk itu, Emil meminta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan membuat sistem yang mampu menggaet warga Jakarta agar beralih menggunakan kereta api saat mengunjungi Bandung. Sebab, saking macetnya, ia mengibaratkan Kota Jakarta dan seisinya dipindahkan ke Bandung setiap pekan.
Selain diserbu warga Jakarta, kemacetan di Kota Bandung juga disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah pertumbuhan kota yang terlampau pesat. "Kemacetan di Bandung penyebabnya multidimensi, mirip-mirip Jakarta," kata dia.
Untuk itu, Emil mengatakan masa lima tahun jabatannya akan dihabiskan untuk mengatasi kemacetan di Bandung. Menurut dia, hasil upaya penanganan kemacetan baru dapat terlihat dalam waktu tiga tahun. "Dua tahun pertama itu persiapan, tahun ketiga baru terlihat hasilnya," ujar Emil.