Tak Ada Kepala Sekolah Baru di DKI Hingga 2018

Reporter

Minggu, 21 September 2014 03:10 WIB

Sejumlah murid sekolah dasar SDN baru 01 Pagi Pasar Rebo, Jakarta Timur, melepaskan balon dalam upacara penyambutan siswa-siswi baru, 14 Juli 2014. Tempo/Dian Triyul Handoko

TEMPO.CO , Jakarta-Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Pusat, Sujadiyono, mengatakan pengangkatan kepala sekolah baru akan dihentikan hingga tahun 2018 karena ada penggabungan dua sekolah yang berada dalam satu wilayah atau komplek (regrouping). Kebijakan ini merupakan keputusan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengoptimalkan pengelolaan sekolah. "Tiap tahun akan ada regrouping. Jadi, selalu ada jatah untuk kepala sekolah lama yang dimutasi," kata dia ketika dihubungi Tempo, Sabtu 20 September 2014.

Menurut Sujadiyono, selama regrouping sekolah terus diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan setempat, maka salah satu kepala sekolah lama akan selalu mendapat jatah posisi di sekolah lain. Selain itu, ada juga beberapa kepala sekolah yang akan pensiun atau diangkat menjadi pengawas sehingga menambah jumlah kekosongan pemimpin. (Baca: Uji Publik Bisa Cegah Kepala Sekolah Jual Bangku).



"Di Jakarta Pusat, saja sudah ada enam yang kosong. Jadi, kepala sekolah lama tak perlu khawatir," kata dia. Sedangkan bagi kepala sekolah yang sudah 8 tahun memimpin, maka mereka harus kembali menjadi guru.

Sebelumnya, Kepala Bidang TK, SD, dan PLB Dinas Pendidikan, Kanti Herawati, mencatat ada sekitar 100 sekolah dasar petang yang bakal digabung tahun ini. Rencananya, hingga tahun 2018, Dinas akan menggabung 502 sekolah dasar petang sehingga seluruh jam belajar siswa dimulai pagi hari.

Tahun ini, Sujadiyono memprioritaskan penggabungan SD Negeri 04 dengan SD Negeri 08 Kebonsirih, Jakarta Pusat. Kedua sekolah ini merupakan sekolah pagi, tetapi gedungnya berada di komplek yang sama dan ruang kelasnya berdampingan. Jika digabung, jumlah murid sekolah tersebut hanya sekitar 260 anak dan jumlah guru ada 8 orang. (Baca: Sekolah Disegel, Kepala Dinas Pendidikan Prihatin).



"Meski bukan sekolah petang, tapi regrouping sekolah ini bisa menghemat biaya pengelolaan dan pengajaran jadi efektif," kata dia.

Awal tahun ajaran 2014, SDN 01 Kebonsirih (pagi) dan SDN 03 Kebonsirih (petang) digabung dan seluruh siswa wajib masuk sekolah pagi hari. Tahun depan, Sujadiyono akan mengusulkan regrouping SD 01 Pegangsaan dengan SD 02 Cikini.

PUTRI ADITYOWATI





TERPOPULER
Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum

Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP

NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat

Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

35 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

48 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

59 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

7 Maret 2024

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

3 Desember 2023

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

Seorang warga penerima KJP Plus mengaku anaknya telah mendapat KJP Plus sejak 2017, tapi tiba-tiba dicabut usai Dinas Pendidikan bersih-bersih data.

Baca Selengkapnya

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

27 November 2023

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

Setelah peristiwa atap sekolah roboh Sabtu lalu, Disdikbud Tangsel akan memprioritaskan renovasi total SDN Pondok Cabe Udik 2.

Baca Selengkapnya