Muhajir, 50 tahun, supir taksi Pusaka yang sering melintas di Jalan Sudirman, mengatakan kemacetan sering terjadi pada jalur yang terdapat proyek pembangunan MRT, yaitu dari Jalan M.H. Thamrin hingga Blok M. (Baca: Harusnya MRT Lewat Permukiman Pinggir Jakarta)
"Sebelum ada pembangunan MRT, biasanya kemacetan di Jalan Gajah Mada sampai Senayan terjadi mulai pukul 16.00 sampai 20.00. sekarang pukul 14.00 sudah macet," ujar Muhajir kepada Tempo, Selasa, 23 Maret 2014. (Baca: Stasiun Bawah Tanah MRT Dibuat Dua Tingkat)
Muhajir mengaku butuh waktu sekitar 40 menit untuk mencapai Bundaran Senayan dari jalan layang Karet saat jam pulang kantor pada Senin-Jumat. "Kalau pagi macetnya dari arah sebaliknya, yaitu dari Blok M menuju Monas, bisa memakan waktu 30 menit," tuturnya. (Baca: Cara MRT Bangun Stasiun Bawah Tanah di Sudirman)
Selain itu, pegawai di gedung Mayapada Bank, Jessy Mirna, 24 tahun, merasa kesal dengan kemacetan di Jalan Sudirman. "Saya harus berangkat lebih pagi dan sampai rumah lebih malam karena macet," katanya, yang bertempat tinggal di Pasar Minggu. (Baca juga: Proyek Stasiun Bawah Tanah MRT, Hindari Titik Ini)
Pantauan Tempo pada Selasa, 23 September 2014, di depan halte TransJakarta Karet, kemacetan sudah terjadi pukul 14.00 WIB di Jalan Jenderal Sudirman pada jalur lambat dan cepat. Rata-rata mobil yang melintasi jalur lambat hanya bergerak setiap tiga puluh detik untuk maju sekitar 10 meter. Sedangkan di jalur cepat, mobil masih dapat melaju dengan kecepatan 2 kilometer per jam.