Uji Coba ERP di Kuningan Dimulai Besok  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 29 September 2014 17:14 WIB

Warga melintasi lokasi konstruksi gerbang sensor On Board Unit (OBU) Elektronic Road Pricing (ERP) di Jalan Sudirman, Jakarta (30/5). Sistem jalan berbayar ini akan diuji coba pada bulan Juli mendatang ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Jakarta. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan uji coba mesin electronic road pricing (ERP) di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, akan dimulai pada Selasa, 30 September 2014. ERP merupakan sistem jalan berbayar yang diterapkan pada jalan-jalan tertentu. Mobil yang masuk area ERP akan otomatis dikenai biaya dan diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Uji coba di Kuningan akan kami mulai besok," kata Akbar di Balai Kota, Senin, 29 September 2014. Pada uji coba tersebut, sebanyak seratus unit on-board telah dibagikan kepada pemilik kendaraan roda empat yang berkantor di sekitar daerah tersebut, perwakilan personel Dinas Perhubungan, dan perwakilan perusahaan asal Norwegia, Q-free, selaku penyedia mesin. (Baca: Uji Coba ERP, Bunyi 'Bip' Pulsa Terpotong)

Akbar menjelaskan mesin itu dipasang di sekitar gedung Setiabudi One. Uji coba akan dilakukan selama tiga bulan mendatang. Perbedaan pada uji coba ini hanya terletak pada bentuk mesin. Di Bundaran Senayan, mesin menyerupai bentuk gawang, sedangkan di Kuningan mesinnya berbentuk huruf L terbalik. (Baca: ERP Juga Berlaku bagi Kendaraan Luar Jakarta)

Sebelum ERP berlaku, ujar Akbar, sistem akan disempurnakan setelah proses pengadaan barang melalui lelang rampung. Sebab, evaluasi uji coba ERP di Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, menyatakan ada tanda nomor kendaraan yang tak bisa dibaca oleh mesin pemindai ERP. (Baca: Perusahaan Norwegia Uji Coba ERP di Kuningan)

Selain itu, perbaikan dari mesin yang ada saat ini adalah kemampuan memindai ciri fisik kendaraan yang tanda nomor kendaraannya tak terbaca mesin. Nantinya, Akbar mengatakan, petugas otoritas ERP akan segera menghampiri mobil yang tanda nomor kendaraannya tak terbaca.

Penyempurnaan lain, kata Akbar, meliputi masalah teknis penjagaan di area ERP. Kemungkinan ada dua opsi, yakni gabungan dari kepolisian dan petugas Dinas Perhubungan atau hanya petugas Dishub. "Masih belum diputuskan," ujar Akbar.

LINDA HAIRANI







Baca juga:
Pemain Arsenal Harus Nambah Latihan Sepak Pojok
Hajat Sasih di Kampung Naga
Pensiun Menteri, Tifatul Tetap Akan Urus Internet
50 Geoglif Ditemukan di Kazakhstan

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

53 detik lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Catat Rekor Tak Terkalahkan dalam 16 Pertandingan Terakhir, Jonatan Christie Belum Puas

9 menit lalu

Catat Rekor Tak Terkalahkan dalam 16 Pertandingan Terakhir, Jonatan Christie Belum Puas

Jonatan Christie selalu meraih kemenangan saat bertanding di Piala Thomas 2024 dari babak penyisihan grup hingga final.

Baca Selengkapnya

Menpora Minta Dukungan Pemerintah Jepang untuk Ikut Dorong Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner Perkuat Timnas Indonesia U-23

11 menit lalu

Menpora Minta Dukungan Pemerintah Jepang untuk Ikut Dorong Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner Perkuat Timnas Indonesia U-23

Menpora Dito Ariotedjo minta dukungan Pemerintah Jepang agar ikut mendorong Cerezo Osaka untuk izinkan Justin Hubner memperkuat Timnas Indonesia U-23.

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

15 menit lalu

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

Keluarga tawanan dan pemukim Israel melakukan protes untuk menuntut pemerintah Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

24 menit lalu

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

Ganjar Pranowo, mengatakan tidak mau buruknya Pilpres 2024 terulang di Pilkada serentak akhir tahun nanti.

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

24 menit lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Gelar Latihan Perdana di Paris, Ikhsan Nul Zikrak Sebut Pemain Masih Adaptasi Cuaca

24 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Gelar Latihan Perdana di Paris, Ikhsan Nul Zikrak Sebut Pemain Masih Adaptasi Cuaca

Ikhsan Nul Zikrak mengatakan perjalanan jauh dari Qatar ke Prancis membuat para pemain Timnas U-23 Indonesia cukup kelelahan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

26 menit lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tanggapi Dalil PDIP Soal Selisih Suara Pilpres di Kota Dumai: Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

28 menit lalu

KPU Tanggapi Dalil PDIP Soal Selisih Suara Pilpres di Kota Dumai: Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

Tanggapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap dalil PDIP mengenai selisih suara dalam Pilpres 2024 di Kota Dumai, Riau.

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

28 menit lalu

Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

Puncak hujan meteor adalah meteornya ini bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley

Baca Selengkapnya