Begini Kemesraan Dua Terdakwa Pembunuh Ade Sara
Editor
Suseno TNR
Selasa, 30 September 2014 22:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Status hukum sebagai terdakwa tidak menghalangi Ahmad Imam Al-Hafitd untuk tetap mencintai Assyifa Ramdhani. Keduanya tetap menjalin hubungan layaknya sepasang kekasih meski mereka sama-sama menghadapi ancaman hukuman. "Kami baik-baik saja, tidak ada masalah apapun," kata Hafitd yang ditemui di ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 30 September 2014.
Momentum persidangan menjadi waktu yang paling mereka tunggu untuk melepas rindu. Maklum, keduanya tak lagi bisa bebas bersua lantaran ditahan di tempat berbeda. Hafitd mendekam di Rumah Tahanan Salemba, sedangkan Syifa di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu. <!--more-->
Laki-laki bertubuh gempal itu membantah kabar yang menyatakan bahwa keduanya kini tak lagi saling bertegur sapa (lihat: Jadi Terdakwa, Pasangan Pembunuh Ade Sara Putus). Dia menyatakan bahwa hubungan mereka sebagai sepasang kekasih tetap berlanjut meski terpisah jarak dan waktu.
Di ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Hafitd dan Syifa tak malu-malu melepas rindu. Jeruji besi tak menjadi penghalang mereka untuk meremas jemari dan bermesraan. Bahkan sesekali kecupan Hafitd mendarat di kening kekasihnya. Syifa hanya tersenyum mendapat ciuman dari kekasihnya itu. Wajah gadis berambut panjang itu pun tampak sembab karena kerap meneteskan air mata.
"Namanya juga perempuan, jadi wajar kalau dia menangis," kata Hafitd. Dia pun berusaha untuk selalu menenangkan Syifa agar tabah menjalani persidangan. "Kami memang saling menguatkam saja, agar bisa melewati semua proses ini," ujarnya. <!--more-->
Menurut Hafitd, proses hukum yang dijalani bukannya tak membebani. Sesekali dia menangis karena mengingat apa yang telah dia perbuat. Padahal tak pernah sekali pun terbesit dalam pikirannya untuk menghabisi nyawa Ade Sara Angelina Suroto, mantan kekasihnya.
Sesaat sebelum kejadian, Hafitd mengaku cuma ingin memberikan Ade Sara pelajaran lantaran selalu menghindarinya. Tapi dia juga tidak bisa menjelaskan apa yang merasuki dirinya hingga akhirnya tega menghabisi nyawa sang mantan. Satu hal yang membuatnya menyesal adalah melibatkan Syifa dalam peristiwa tersebut (lihat: Bagaimana Sepasang Kekasih itu Membunuh Ade Sara?).
Namun saat ditanya apa yang membuatnya paling menyesal, Hafitd mengatakan, "Kalau saya malam itu ikut berkumpul bersama keluarga mungkin tidak akan jadi seperti ini," katanya dengan mata berbinar. <!--more-->
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Hal itu yang disadari betul oleh Hafitd. Dia mencoba tabah menghadapi persoalan yang dialaminya sambil berharap mendapat proses pengadilan yang seadil-adilnya. "Meskipun memang yang paling adil adalah peradilan Tuhan," kata dia.
Dia pun mengaku beruntung tetap didukung oleh keluarga untuk melewati persidangan kali ini. Bahkan dia juga tetap ingin mengejar mimpinya sebagai ahli di bidang teknologi informasi. Laki-laki berkacamata itu mengatakan akan tetap berusaha mewujudkan mimpinya itu setelah melewati kasus yang menjeratnya. "Kalau pun nanti divonis bersalah ya setelah itu tetap mau mengejar cita-cita," katanya.
Adapun Syifa menolak berkomentar ketika ditanya ihwal hubungannya dengan Hafitd. Begitu pula ketika ditanya mengenai proses pengadilan yang dia jalani. Dia cuma tersenyum simpul saat ditanya semua perihal tersebut.
Dalam persidangan kali ini, Jaksa Toton Rasyid menghadirkan seorang saksi bernama Didin Hermandyah, petugas jalan tol yang pertama kali menemukan jasad Ade Sara. Persidangan yang dimulai pukul 13.00 itu pun berlangsung singkat lantaran cuma 1 dari enam saksi yang bisa menghadiri persidangan. Sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Hapsoro itu pun rencananya bakal dilanjutkan Selasa, 7 Oktober, dengan agenda keterangan saksi.
Keduanya pun kini didakwa melakukan pembunuhan berencana sesuai dengan Pasal 340 KUHP. Mereka terancam hukuman penjara 20 tahun.
DIMAS SIREGAR
Berita lain:
Koalisi Merah Putih Targetkan Revisi UU KPK
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman