Ahok Jadi Gubernur, FPI: Enggak Ada Orang Lain?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 3 Oktober 2014 20:58 WIB

Pendemo yang tergabung dalam massa FPI dan FBB mengenakan topeng Ahok saat melakukan aksi di depan kantor DPRD DKI Jakarta, 24 September 2014. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Front Pembela Islam, Muchsin Alatas, mengatakan unjuk rasa penolakan Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur disebabkan sikap Ahok yang dianggap arogan. Menurut dia, kemarahan FPI memuncak saat Basuki melarang penjualan hewan kurban di lokasi-lokasi yang dianggap sudah menjadi tradisi. "Dia arogan karena melarang tradisi kearifan lokal," kata Muchsin saat dihubungi, Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca: Demonstran FPI Diperiksa di Polda Metro Jaya)

Muchsin menuturkan sebanyak 500 orang gabungan anggota Front Pembela Islam, Forum Betawi Rempug, dan Forum Komunikasi Anak Betawi menggelar unjuk rasa penolakan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dan depan halaman Balai Kota. Ia berujar misi utama aksi tersebut yakni meminta anggota Dewan menghambat majunya Ahok-sapaan Basuki--menjadi gubernur. (Baca: FPI Demo Ahok, Polisi Terkena Samurai)

Menurut Muchsin, warga Jakarta harus dipimpin oleh seorang muslim. Kebijakan Ahok yang kerap bersifat kontroversial, kata dia, berimbas pada kebanyakan umat Islam di Jakarta. Selain itu, Ahok sering kali berkata kasar saat membahas topik yang dianggapnya melanggar peraturan dan ketertiban umum. (Baca: FPI Tolak Ahok, Polisi Dilempari Kotoran Kerbau)

Ia mengatakan warga Jakarta berhak dipimpin siapa pun selama pemimpin tersebut beragama Islam. Muchsin beralasan FPI tak pernah mengusik pemimpin provinsi lain yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam. "Memang tak ada orang lain?" kata Muchsin. (Baca: Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI)

Muchsin berujar aksi tersebut akan terus berlangsung hingga anggota Dewan mewujudkan aspirasi mereka. Meski begitu, Muchsin membantah peserta unjuk rasa merencanakan kerusuhan saat berorasi. Ia berpendapat aksi provokasi bisa terjadi setiap saat walaupun aksinya semula berjalan damai. "Enggak ada perencanaan seperti itu," ujar Muchsin. (Baca: Polisi: Demonstran Anti-Ahok Sengaja Bikin Rusuh)

LINDA HAIRANI

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Chairul Tanjung: Tak Ada Anggaran untuk Lapindo
Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya

Berita terkait

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

23 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

12 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

20 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

48 hari lalu

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme

Baca Selengkapnya

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

50 hari lalu

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

Belakangan beberapa nama mulai dibicarakan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, walaupun masih jauh waktu pelaksanaannya. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

52 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

59 hari lalu

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

59 hari lalu

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

Berikut sejumlah nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, mulai dari Ridwan Kamil hingga Sahroni.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab Sudah Menonton Film Dirty Vote, Sesalkan Tiga Pakar Hukum dan Sutradaranya Dipolisikan

14 Februari 2024

Rizieq Shihab Sudah Menonton Film Dirty Vote, Sesalkan Tiga Pakar Hukum dan Sutradaranya Dipolisikan

Mantan pemimpin FPI Rizieq Shihab menyesalkan pakar hukum tata negara yang menjelaskan kecuarangan pemilu di Dirty Vote dilaporkan ke polisi.

Baca Selengkapnya