Warga Laporkan RSUD Kota Tangerang ke Ombudsman  

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 14:02 WIB

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, Banten, 10 Maret 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidaya

TEMPO.CO, Tangerang - Seorang warga Uwung Jaya, Jatiuwung, Kota Tangerang, melaporkan jajaran manajemen RSUD Kota Tangerang ke Ombudsman atas pelayanan buruk yang dia terima.

Asiah, 60 tahun, warga tersebut, mengalami sakit diabetes pada Mei lalu. Kepada Tempo Asiah bercerita, awalnya dia diantar keluarganya datang ke RSUD Kota Tangerang karena mengeluh sakit. "Sampai di sana, dokter di IGD (instalasi gawat darurat) menyatakan kamar penuh. Tidak hanya lisan, tapi juga tertulis," kata Asiah, Ahad, 12 Oktober 2014.

Malah pihak RSUD Kota Tangerang menyarankan Asiah kembali keesokan hari. Karena penolakan itu, keluarganya lantas mencari kamar di RS Sari Asih Arahmah. Keluarganya mondar-mandir mencari angkutan umum untuk membawa korban ke rumah sakit tersebut.

Pada saat masih di IGD, sambil menunggu angkutan datang, Asiah, yang kebetulan adalah seorang ustazah, menerima telepon dari salah satu jemaahnya, Yuyun, yang tidak lain adalah anggota DPRD setempat. Begitu tahu guru mengajinya berada di rumah sakit, Yuyun rupanya diam-diam menghubungi Direktur RSUD Kota Tangerang, dokter Ati Pramudji Hastuti, yang kemudian mencarikan kamar untuk Asiah.

Anak Asiah, Ade Yunus, mengatakan ibunya datang ke rumah sakit pada pukul 06.00 WIB dan baru mendapatkan kamar sekitar pukul 18.00 WIB. "Ibu saya telantar 12 jam dalam keadaan sakit di IGD. Mau pindah tidak kunjung dapat izin, hingga akhirnya dapat kamar," ujar Ade kepada Tempo.

Tapi masalahnya, kata Ade, adalah bukan soal akhirnya sang ibu mendapat kamar. "Tapi dari awal mengatakan kamar penuh, tidak ada rujukan dari RSUD ke rumah sakit lain, dan menyuruh kembali keesokan hari. Bagaimana kalau pasien lebih parah dari ibu saya, bisa-bisa meninggal," kata Ade.

Rupanya "kamar penuh" sudah menjadi alasan klasik yang disampaikan RSUD Kota Tangerang bagi warga Kota Tangerang yang hendak berobat di sana. "Selama lima hari dirawat, terhitung sekitar 250 orang jemaah ibu datang bergantian, dan sebagian mereka bertanya keheranan, 'Kok Ibu bisa dapat kamar, tetangga saya, keponakan saya, saudara saya tidak bisa dirawat karena kamar penuh'," kata Ade mengutip perkataan jemaah ibunya yang datang membesuk.

Usut punya usut, Ade kemudian bertanya kepada pasien lain yang satu ruangan dengan ibunya. Karena RSUD Kota Tangerang menerapkan perawatan tanpa kelas, ibunya dirawat dalam satu ruangan bersama pasien lain dari Bogor, Bekasi, juga Jakarta. "Mereka mengaku, untuk mendapatkan kamar, mereka membayar kepada satpam rumah sakit Rp 1,5 juta," kata Ade.

Dia menambahkan, rupanya pasien yang merupakan warga Kota Tangerang selalu ditolak dengan alasan kamar penuh lantaran mereka adalah peserta kartu multiguna yang dikeluarkan Pemerintah Kota Tangerang. Seperti yang dijanjikan Wali Kota Tangerang sebelumnya, Wahidin Halim, pengguna kartu itu berhak mendapat perawatan gratis di RSUD Kota Tangerang. "Artinya, kalau warga kota yang sakit kan tidak ada pemasukan untuk rumah sakit. Kalau warga luar Tangerang kan membayar biaya rawat inap," ujar Ade.

Atas perlakuan buruk RSUD Kota Tangerang itu, Ade melaporkan manajemen rumah sakit tersebut kepada Ombudsman. "Saat ini laporan kami masih dalam penelitian Ombudsman," kata Ade.

Kendati demikian, agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak, Ade juga menuntut Wali Kota Tangerang membentuk Dewan Pengawas RSUD sesuai dengan Peraturan Wali kota Nomor 14 tahun 2014. "Kami juga meminta Wali Kota untuk mengevaluasi kinerja direksi manajemen RSUD," kata Ade.

Rupanya pengaduan mengenai pelayanan buruk RSUD Kota Tangerang juga tidak hanya sekali ini terjadi. Sebelumnya, ada warga yang mengeluh kepada DPRD Kota Tangerang. Pada Maret 2014, ada seorang pasien yang ditelantarkan selama delapan jam di IGD rumah sakit itu. Dia adalah pasien demam berdarah dengue bernama Olman Simanjuntak, 32 tahun, warga Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Olman mengalami kasus yang sama dengan Asiah, yakni ditolak dengan alasan kamar penuh.

Sayangnya, Direktur RSUD Kota Tangerang dokter Ati belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar ihwal banyaknya pengaduan masyarakat tentang buruknya pelayanan rumah sakit yang dia pimpin.

AYU CIPTA




Baca juga:
Dikritik Media Sosial, CEO Microsoft Minta Maaf
Kabut Asap Lumpuhkan Bandara Sultan Thaha Jambi
Di Twitter, Warga Tantang Pemkot Bekasi Benahi Diri
Bekasi Dirisak, Pemkot Bekasi Galang Dukungan

Berita terkait

Gagalkan Perang Sarung, Polisi Tangkap 11 Remaja di Ciledug Tangerang

40 hari lalu

Gagalkan Perang Sarung, Polisi Tangkap 11 Remaja di Ciledug Tangerang

Polsek Ciledug menangkap 11 remaja yang hendak perang sarung di Jalan Sukarela, Kelurahan Paninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Lansia Predator Anak di Tangerang, Cabuli 3 Anak Di Bawah Umur

31 Januari 2024

Polisi Tangkap Lansia Predator Anak di Tangerang, Cabuli 3 Anak Di Bawah Umur

Kakek lansia berusia 60 tahun melakukan pencabulan kepada tiga bocah di kontrakannya, Cipadu, Kota Tangerang

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jembatan Cisadane, Kota Tangerang Macet

8 Januari 2024

Jokowi Resmikan Jembatan Cisadane, Kota Tangerang Macet

Kota Tangerang macet menjelang peresmian Jembatan Cisadane oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Komplotan Curanmor ini Preteli Motor Hasil Curian Lalu Dijual via Medsos, Keuntungan 3 Kali Lipat

6 Januari 2024

Komplotan Curanmor ini Preteli Motor Hasil Curian Lalu Dijual via Medsos, Keuntungan 3 Kali Lipat

Komplotan curanmor di Tangerang ini mempreteli motor curian kemudian menjualnya secara online di platform media sosial.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kemendagri Dilantik Sebagai Penjabat Wali Kota Tangerang, Gantikan Arief R Wismansyah

26 Desember 2023

Pejabat Kemendagri Dilantik Sebagai Penjabat Wali Kota Tangerang, Gantikan Arief R Wismansyah

Pj Gubernur Banten itu berpesan agar Nurdin melaksanakan tugas sebagai Pj Wali Kota Tangerang dengan penuh integritas, transparans dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Masuki Pemilu, Puluhan Pos Satkamling di Wilayah Ini Akan Dihidupkan Kembali

8 November 2023

Masuki Pemilu, Puluhan Pos Satkamling di Wilayah Ini Akan Dihidupkan Kembali

Kepolisian setempat juga minta warganya bijak di medsos dan tokoh masyarakat berperan aktif cegah gangguan kamtibmas di masa pemilu.

Baca Selengkapnya

Mayat Mengambang di Cisadane Telah Dijemput Keluarga, Ternyata Warga Bogor

8 November 2023

Mayat Mengambang di Cisadane Telah Dijemput Keluarga, Ternyata Warga Bogor

Polisi mengungkap identitas mayat laki-laki yang ditemukan mengambang di Sungai Cisadane di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya

Petugas Imigrasi Jatuh dari Lantai 19 Apartemen, Paman: Baru 2 Tahun Jadi PNS

27 Oktober 2023

Petugas Imigrasi Jatuh dari Lantai 19 Apartemen, Paman: Baru 2 Tahun Jadi PNS

Paman korban, Kusnaedi, membenarkan jika korban tewas terjatuh dari lantai 19 apartemen adalah petugas Imigrasi.

Baca Selengkapnya

Petugas Imigrasi Diduga Dilempar WNA dari Lantai 19 Apartemen, Tetangga Dengar Keributan

27 Oktober 2023

Petugas Imigrasi Diduga Dilempar WNA dari Lantai 19 Apartemen, Tetangga Dengar Keributan

Petugas Imigrasi jatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden Karang Tengah, Kota Tangerang, diduga dilempar temannya WNA Korea

Baca Selengkapnya

Kebakaran TPA Rawa Kucing Meluas ke Pemukiman, Warga Dievakuasi

21 Oktober 2023

Kebakaran TPA Rawa Kucing Meluas ke Pemukiman, Warga Dievakuasi

Warga Dievakuasi setelah kebakaran Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Rawa Kucing meluas pada Sabtu sore, 21 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya