TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat Djoko Rianto mengatakan proyek Hutan Kota Rawa Buaya seluas 1,9 hektare masih dalam proses penyelesaian. Dia berharap awal 2015 proyek selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Saat ini kami masih memiliki banyak pengerjaan dan penataan di area hutan kota," ujarnya, Selasa, 14 Oktober 2014.
Menurut Djoko, saat ini tengah dibangun akses jalan selebar 6-9 meter dan penataan tanaman di hutan kota. Selain itu, pihaknya juga mempercepat pengerjaan pembuatan gapura di pintu masuk dan pagar di sekeliling area hutan agar dipantau oleh petugas keamanan.
Menurut Djoko, proyek hutan kota ini sudah dimulai sejak 2009. Prosesnya terkesan lambat karena masalah pembebasan lahan yang berbelit. Selain itu anggaran juga tidak bisa dicairkan sekaligus. "Total anggaran yang terpakai Rp 25 miliar. Nominal itu belum termasuk dengan biaya pembebasan lahan," kata Djoko.
Hutan Kota Rawa Buaya ada kemungkinan bertambah luas. Sebab tak jauh dari area hutan terdapat lahan Pemerintah DKI Jakarta seluas kurang-lebih 5 hektare. Saat ini di lahan itu berdiri bangunan-bangunan liar. "Jika permintaan kami diterima oleh gubernur, lahan luas di dekat Hutan Kota Rawa Buaya bisa diubah menjadi area tambahan hutan," ujarnya.
Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta Barat sangat minim. Dari total luas wilayah, Jakarta Barat hanya punya 12 persen ruang terbuka hijau. Padahal semestinya, kata Djoko, setiap daerah mesti memiliki RTH minimal 30 persen dari luas wilayah. "Sehingga kami masih berusaha menambah dengan mencari lahan-lahan yang lokasinya memang memadai untuk dibebaskan," ujar Djoko.
Di wilayah Jakarta Barat terdapat dua hutan kota yang wewenangnya berada di bawah Sudin Pertanian dan Kehutanan, yaitu Hutan Kota Kembangan Utara dengan luas 1,8 hektare dan Hutan Kota Rawa Buaya dengan luas 1,9 hektare. Hutan Kota Kembangan Utara lebih dulu hadir beberapa tahun silam.
Adapun Jakarta Barat memiliki hutan kota berskala besar dengan luas di atas 7 hektare, yakni Hutan Kota Srengseng. Pengelolaan Hutan Kota Srengseng berada di bawah Dinas Kelautan dan Pertanian DKI.
PERSIANA GALIH
Berita lain:
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Akun Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi
Berita terkait
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga
32 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.
Baca Selengkapnya365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan
32 hari lalu
Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.
Baca SelengkapnyaPemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024
32 hari lalu
Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.
Baca SelengkapnyaPengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal
32 hari lalu
Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.
Baca SelengkapnyaTingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen
34 hari lalu
Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.
Baca SelengkapnyaHari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan
38 hari lalu
Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan
Baca SelengkapnyaAgar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok
39 hari lalu
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.
Baca SelengkapnyaOIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis
41 hari lalu
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.
Baca SelengkapnyaJangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau
42 hari lalu
Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla
57 hari lalu
Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca Selengkapnya