Sejumlah pecahan batu berserakan dihalaman gedung Balaikota DKI Jakarta, usai terjadi bentrokan antara massa Front Pembela Islam (FPI) dengan aparat kepolisian di Jakarta, 3 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi.
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi massa Front Pembela Islam akan kembali berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta hari ini, 17 Oktober 2014, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. “Demonya nanti setelah salat Jumat,” kata Brigadir Andika, anggota Provost Polda Metro Jaya.
Untuk mengantisipasi kericuhan, menurut Andika, polisi menyiagakan dua buah meriam air. Satu meriam air ditempatkan di depan Balai Kota dan satu lagi di depan gedung DPRD. “Untuk berjaga-jaga, takut bentrok lagi,” ujar Andika. (Baca: Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja)
Selain meriam air (water cannon), polisi juga menempatkan satu mobil antihura-hara atau mobil baracuda. Adapun jumlah polisi yang diturunkan ada sebanyak 400 orang dan dilengkapi dengan tameng dan pentungan.
Sebelumnya, FPI berjanji bakal menggelar demo setiap Jumat di gedung DPRD Jakarta. Mereka berunjuk rasa menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober mendatang.
Pada Jumat, 3 Oktober lalu, demo FPI berakhir ricuh. Massa dari ormas itu bentrok dengan polisi yang menjaga gedung DPRD. Pendemo melemparkan batu, kotoran hewan dan botol ke arah polisi. (Baca: Ibu-ibu Ikut Protes Tolak Ahok)
Akibatnya, puluhan polisi mengalami luka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu. Selain itu, ada seorang polisi yang terkena sabetan pedang. Atas kejadian itu, polisi menangkap 21 anggota FPI yang diduga sebagai provokator. Belakangan, polisi juga menangkap Novel Bamu’min, koordinator demo.