Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menyalami ribuan warga yang menyambut meriah kedatangannya menggunakan kereta kuda kencana saat diarak di kawasan Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Yusilaman, 55 tahun, sigap memungut potongan kardus, botol minuman, dan mangkuk gabus yang berserakan di bawah jembatan penyeberangan orang di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Tampilannya rapi, mengenakan kaos lengan pendek dobel lengan panjang, celana jin, kaca mata besar hitam, dan topi seperti topi golf.
Ia tak menghiraukan sejumlah pasang mata yang memandanginya. "Saya fan Jokowi, emang mau bantu saja," kata Yusi kepada Tempo, Senin, 20 Oktober 2014. (Baca: Meski Terik, Pengunjung Bertahan Menyambut Jokowi)
Yusi sebenarnya bukan warga asli Jakarta. Ia warga Bali yang sengaja datang ke Ibu Kota untuk melihat pesta syukuran rakyat #Salam 3 Jari hari ini. "Saya memang mau lihat ini sekaligus bantu sendiri," kata dia. (Baca : Sambut Jokowi, Awas Jembatan Penyeberangan Ambrol!)
Ia sudah siap dengan peralatannya untuk mengambil sampah sisa-sisa pesta. Dengan tangan yang dibungkus sarung tangan plastik, Yusi mengumpulkan sampah dalam kantung plastik besar berwarna hitam.
Pesta besar menyambut presiden baru ini tampak menyisakan sampah di mana-mana. Warga membuang sampah bekas menyantap makanan dan minuman gratis yang disediakan di sepanjang Jalan MH Thamrin ke Monumen Nasional. Tim relawan juga membagi-bagikan bendera mini gratis kepada warga.
Meski begitu, sebelumnya tim panitia telah berjanji untuk bertanggung jawab menjaga kebersihan Jakarta usai pesta digelar. "Mulai hari ini, kami melakukan revolusi mental yang dimulai dari diri sendiri. Kami berjanji membersihkan sampah sendiri," ujar salah seorang relawan yang berorasi di atas mobil.
Ia mengajak warga untuk membantu relawan mengangkut sampah. "Paling tidak simpan sampah sendiri atau buang sampah pada tempatnya. Tolong dijaga," ujar dia.