Pekerja memotong daging ham sebelum proses pematangan di Pio tosini Industria Prosciutti SpA, Langhirano, Italia, 25 September 2014. Alessia Pierdomenico/Bloomberg/Getty Images
TEMPO.CO,Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membenahi pendistribusian daging sapi di Ibu Kota. Salah satu caranya adalah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca: KPK: Ada Indikasi Mafia Sapi di NTT)
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Heru Budi Hartono mengatakan jalur pendistribusian daging ke Ibu Kota kerap bermasalah. "Kata pimpinan KPK, di tempat tertentu ada mafia daging," ujar Heru di gedung KPK, Jumat, 31 Oktober 2014.
Heru mengatakan tim dari KPK dan DKI akan bersiaga di lapangan untuk mengawal proses pendistribusian daging sapi. Tim tersebut akan memantau peternakan sapi di daerah asal, pengiriman, pemotongan, pengemasan, hingga pendistribusian ke pasar atau supermarket. "Seluruhnya harus sesuai dengan prosedur."
Heru yakin pengawasan ketat dari KPK bisa memberantas praktek mafia dalam perniagaan daging sapi. Harga daging pun bisa ditekan dan stok selalu tersedia. "Kalau mafia ini tidak dipotong, harga daging tinggi, (kebutuhan daging) sapi tidak terpenuhi," ujarnya. (Lihat: Pemerintah Klaim Capai Swasembada Sapi Jantan)
Menurut Heru, KPK memiliki kompetensi dalam mengawasi tata niaga daging sapi. Dia berharap, dengan hadirnya KPK, pengolahan dan pengelolaan daging sapi di Jakarta dapat diperbaiki lebih baik lagi.