Ahok: Ada Mafia Lahan di Proyek Ibu Kota  

Reporter

Kamis, 20 November 2014 10:33 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta penanggung jawab proyek-proyek yang melibatkan proses pembebasan lahan warga mengubah proses kerjanya. Ia mengatakan pembayaran lahan harus dilakukan sebelum pengerjaan proyek dimulai.

"Selama ini, warga 'disikat' dulu, lahannya dibayar belakangan," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 20 November 2014. Ahok menuturkan pembayaran yang dilakukan pada awal proyek dapat dimanfaatkan untuk membeli lahan dan tempat tinggal baru. (Baca: Ahok Pindah ke Bekas Meja Kerja Jokowi Tapi....)

Aksi tersebut, ujar Ahok, terjadi di hampir semua proyek yang mengharuskan adanya pembebasan tanah. Cara itu dilakukan oleh mafia tanah yang berasal dari warga sekitar ataupun pegawai negeri sipil, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun kabupaten.

Modusnya, kata dia, pembebasan diurus oleh satu orang yang berperan sebagai calo. Warga, tanpa mengetahui nilai lahan sebenarnya, mengambil uang pembebasan dari calo tersebut saat prosesnya selesai. Calo itu, tutur Ahok, juga kerap memprovokasi warga yang semula menyetujui lahannya dibebaskan untuk menolak pindah. (Baca: Enam PR Ahok Versi DPRD DKI)

Menurut Ahok, cara lainnya yakni petugas panitia pengadaan tanah mengutip komisi dari warga dan menjanjikan nilai lahan yang disetujui merupakan harga pasar. "Proyek kami lama selesai karena kadang ada mafianya," ujarnya.

Untuk itu, Ahok meminta warga menolak permintaan komisi yang diajukan petugas. Menurut dia, warga wajib meminta penjelasan mengenai rincian peta bidang yang terkena proyek. Proyek yang mengharuskan adanya pembebasan lahan antara lain pembuatan sodetan Sungai Ciliwung di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Sambil meninjau lokasi, Ahok mendatangi rumah warga dan meminta mereka pindah ke rumah susun sederhana sewa. Sedangkan bagi warga yang memiliki sertifikat hak milik lahan wajib meneliti perjanjian pembayaran lahan mereka. "Laporkan ke saya kalau ada calo," kata Ahok.

LINDA HAIRANI







Berita Lain
Ruhut: Lawan Jokowi, DPR Gantung Diri
Cerita Tes Keperawanan yang Bikin Polwan Pingsan
Harga BBM Naik, Ini Skenario Nasib Jokowi
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

14 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

49 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

52 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

53 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

53 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya