TEMPO.CO, Bogor - Sugandi, 39 tahun, rentenir merangkap bandar sabu untuk karyawan asal Kampung Kandang, RT 01/03, Leuwikolot, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, ditangkap petugas Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bogor, Senin, 24 November 2014.
"Dari tangan tersangka, kami menyita barang bukti sabu sebanyak 30 paket hemat sabu siap edar," kata Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Yuni Purwanti, Senin, 24 November 2014. (Baca: Ada 1,2 Juta Pemakai Narkoba di Bogor)
Yuni mengatakan tersangka ditangkap petugas pada Senin dinihari saat tertidur lelap di rumahnya. Penangkapan bermula dari informasi bahwa pelaku merupakan bandar sabu untuk karyawan toko dan perkantoran di wilayah Cibungbulang.
"Konsumen tersangka ini rata-rata merupakan karyawan perkantoran dan toko di wilayah tersebut, dan biasanya tersangka menjual barang-barang haram dengan harga bervariasi, dari Rp 800 ribu per paket hingga Rp 1,5 juta per gram," katanya.
Yuni mengatakan tersangka sudah dua tahun menjadi bandar narkoba di kawasan tersebut dan mendapat narkoba itu langsung dari bandar besar di kawasan Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. "Pelaku kita jerat dengan Pasal 114 ayat 2 dan Pasal 112 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman di atas 5 tahun penjara," ujarnya.
Saat ini pihaknya masih memburu bandar asal Jakarta yang menyuplai narkoba kepada tersangka. "Setiap kali tersangka memesan barang selalu menggunakan telepon. Setelah itu baru mereka bertemu untuk melakukan transaksi di lokasi yang sudah ditentukan," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
9 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
10 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
17 jam lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
1 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
1 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
1 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini
1 hari lalu
Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat
Baca Selengkapnya