Pengendara motor terlihat melawan arus saat operasi Zebra di jalan Ring Road, Jakarta Barat, 26 November 2014. Operasi ini diutamakan untuk menindak para pengendara yang melawan arus dan angkutan umum yang menaikkan serta menurunkan penumpang disembarang tempat. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Haris Hadis mengatakan 200 pengendara sepeda motor terjaring dalam Operasi Zebra Jaya 2014 yang digelar di sisi barat Terminal Kampung Melayu. "Pengendara kebanyakan melanggar aturan kelengkapan berkendara dan rambu lalu lintas," katanya di Terminal Kampung Melayu, Rabu, 26 November 2014.
Operasi Zebra Jaya 2014 digelar oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 26 November sampai 9 Desember 2014. Target operasi itu ialah menekan jumlah pelanggar lalu lintas, seperti kendaraan yang melawan arus dan atau angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. (Baca: Ini Titik Operasi Zebra Jaya 2014.)
Haris mengatakan, di sekitar Terminal Kampung Melayu, banyak pengendara yang tidak mengenakan helm, melawan arus, berboncengan lebih dari satu orang, dan yang membawa muatan berlebihan. Untuk pelanggaran ringan, seperti lupa mengunci helm, polisi hanya memberi teguran lisan. (Baca: Operasi Zebra, Berapa Denda Tilang Pelanggar?)
Menurut Haris, operasi ini diselenggarakan untuk mengantisipasi kecelakaan yang dipicu aksi pelanggaran lalu lintas. Di samping itu, dia menambahkan, operasi diadakan untuk mengurai titik-titik kemacetan di setiap wilayah. Di Jakarta Timur, Operasi Zebra digelar di Pasar Rebo, Klender, Dewi Sartika, Matraman, dan Jalan Perintis Kemerdekaan.