Jokowi-Kalla selfie di Jalan Subang, Menteng, Jakarta, 5 Juli 2014. Andi Widjajanto
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo hadir dalam acara penyerahan selusin sepeda dari Pemerintah London kepada Pemerintah DKI Jakarta di Monas, Ahad, 30 November 2014. Kehadiran Jokowi dalam acara yang bertepatan dengan Car Free Day ini, menyedot perhatian publik.
Sejumlah warga berupaya mendekati Jokowi dan mengajaknya foto bareng. Ketika masih menjabat gubernur DKI Jakarta, warga tak kesulitan untuk meminta Jokowi turut selfie. Cukup mendekat kemudian mengajaknya berpose, tentu tak lupa menyiapkan kameranya.
Tapi kini, tak mudah mengajak Jokowi untuk foto bareng. Mendekat pun sulit. Di sekeliling Jokowi-yang kini menjadi orang nomor satu di Tanah Air-, dikawal oleh puluhan pasukan pengamanan presiden (Paspampres).
Seperti saat Jokowi menaiki sepedanya dari Istana Negara menuju Bundaran HI. Jokowi memang bersepeda sendiri, tapi di sisi depan, belakang, kanan dan kirinya, beberapa orang Paspampres ikut bersepeda.
Para pengawal ini mengenakan kaos olahraga seperti yang dipakai Jokowi. Warga yang berada di sekitarnya tak bisa mendekat. Bahkan, sejumlah polisi dan Satpol PP berdiri menahan gerak warga yang ingin mendekat untuk memotret Jokowi atau sekadar melihat lebih dekat. "Mundur Bu, mundur," kata beberapa petugas pengamanan.
Saat mulai menaiki panggung pada acara penyerahan sepeda, tak ada warga yang bisa menyapa Jokowi. Masih dengan kawalan Paspampres, Jokowi menaiki panggung setelah disambut oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Duta Besar Inggris Moazzam Malik, dan Wali Kota London Boris Johnson.
Di atas panggung, Jokowi meladeni permintaan Moazzam Malik untuk foto bareng. Moazzam tampak mengeluarkan ponselnya dan Jokowi mendekatkan diri ke duta besar yang mahir berbahasa Indonesia itu. Keduanya kompak tersenyum menghadap kamera.
Tak bisa foto selfie dengan Jokowi, sejumlah warga mendekati Ahok. Mereka berebutan untuk berfoto bersama orang nomor satu di Jakarta tersebut. Ahok dengan sabar meladeni permintaan masyarakat. Para pengawalnya tak melarang, hanya mengatur agar warga tertib dan tidak melukai gubernur.
