Taksi Express Modifikasi Bagasi Anti-Rampok

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 15 Desember 2014 20:00 WIB

Walaupun Jerman terkenal sebagai pembuat mobil-mobil mewah, bahkan taksi pun menggunakan Mercedez Benz, tetapi warga kota ini lebih menyukai menggunakan sepeda. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengemudi Taksi Express, Suherman, 39 tahun, sumringah tatkala mendiskusikan penodongan yang melibatkan taksi berwarna putih di Ibu Kota. Senyumnya terus mengembang dan tak henti-hentinya memuji kesigapan polisi menangkap pelaku. "Saya tak lagi kehilangan penumpang setelah polisi menangkap perampok," kata dia kepada Tempo saat ditemui di Jalan Matraman Raya, Jakarta, Ahad, 14 Desember 2014.

Suherman juga senang karena manajemen Taksi Exspress bertindak cepat mengantisipasi berulangnya modus perampokan. "Kini semua armada Taksi Express wajib dipasangi pelat baja di bagasi," ujar sopir asal Tegal, Jawa Tengah ini. (Baca: Perampok 'Taksi Putih' Dicurigai Bermotif Bisnis)

Kolega Suherman, Yudi Heriyanto, 34 tahun, lantas menunjukkan modifikasi di bagian bagasi Taksi Express dengan nomor lambung DBC 7333 miliknya. Mobil yang dikemudikan Yudi sudah dipasangi pelat baja sekitar tiga hari lalu. (Baca: Seorang Perampok di Taksi Putih Masih Diburu)

Pelat baja hitam berukuran 1 x 2 meter itu terpasang di antara jok belakang dan bagasi. Pelat itu direkatkan dengan rangka bagasi menggunakan paku tembak. Di tengah pelat baja tercetak logo Express Group berukuran 5 x 10 sentimeter. (Baca: Express Kesulitan Lacak Jejak 'Taksi Putih')

Yudi lantas menunjukkan pembanding dengan bagasi mobil Suherman yang belum dipasang pelat baja. Pada bagasi tersebut hanya terpasang kain beludru hitam yang langsung tersambung ke jok penumpang bagian belakang. (Baca: Perampokan 'Taksi Putih', Blue Bird Belum Diperiksa)

Model bagasi ini, kata Yudi, mudah dimanfaatkan perampok untuk sembunyi di bagasi dan muncul di kabin penumpang "Taksi saya belum dipasangi karena banyaknya antrean pemasangan pelat di pool," Suherman menjelaskan. (Baca: YLKI: Kejahatan di Taksi karena Persaingan)

Modifikasi bagasi ini, kata Suherman, dilakukan agar perampokan di taksi yang terjadi beberapa waktu lalu tak terulang. Para perampok, Sutrisno, 41 tahun; Edward Syah Jaya, 31 tahun; dan Supriyanto, 22 tahun, bersembunyi di bagasi kemudian masuk ke ruang penumpang untuk mengambil harta bendanya. (Baca: Taksi untuk Merampok Pernah Dilaporkan ke Polisi)

Yudi berharap antisipasi yang dilakukan manajemen Taksi Express bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat. Sehingga, kata dia, penumpang tak takut lagi menggunakan jasa taksi bercorak putih ini. "Kami juga diminta perusahaan menjelaskan modifikasi badan taksi kepada penumpang agar mereka percaya," kata Yudi. (Baca juga: Begini Trik Perampok 'Taksi Putih' Menjebak Korban)

RAYMUNDUS RIKANG

Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Kapal Selam Jerman | Rekening Gendut Kepala Daerah

Berita terpopuler lainnya:
Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Longsor Banjarnegara, 5 Menit yang Menenggelamkan
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut

Berita terkait

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

5 hari lalu

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

10 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

13 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

40 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

57 hari lalu

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,

Baca Selengkapnya

Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

21 Februari 2024

Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

Kapolres Garut mengatakan ide kejahatan ini berasal dari kedua anggota polisi dan uang hasil curian digunakan untuk membeli narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel

3 Februari 2024

Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel

Hingga sekarang belum ada kejahatan lain yang dilakukan kelompok gangster Meksiko itu di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasus Lansia Tewas Penuh Darah di Bekasi Masih Misteri, Polisi Sempat Curigai Keluarga

26 Januari 2024

Kasus Lansia Tewas Penuh Darah di Bekasi Masih Misteri, Polisi Sempat Curigai Keluarga

Seorang lansia, Any, 75 tahun, ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di ruang tengah rumahnya, Kota Bekasi, pada Sabtu pekan lalu

Baca Selengkapnya

Pizza Hut Nagrak Dirampok 4 Pencuri Bersenjata Kapak, Satpam Diikat dan Mata Ditutup Lakban

15 Januari 2024

Pizza Hut Nagrak Dirampok 4 Pencuri Bersenjata Kapak, Satpam Diikat dan Mata Ditutup Lakban

Para perampok bersenjata kapak itu merusak CCTV milik restoran Pizza Hut untuk menghilangkan jejak.

Baca Selengkapnya

Korban Salah Tangkap Polisi Dapat Ganti Rugi Rp 222 Juta, Apa Kasus Oman Abdurohman?

14 Januari 2024

Korban Salah Tangkap Polisi Dapat Ganti Rugi Rp 222 Juta, Apa Kasus Oman Abdurohman?

Oman Abdurohman dapat uang ganti rugi Rp 222 juta setelah menjadi korban salah tangkap oleh pihak kepolisian Polres Lampung Utara, pada 2017.

Baca Selengkapnya