Penggusuran Ditolak Warga, Ahok Jalan Terus

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 24 Desember 2014 06:44 WIB

Pemukiman kumuh di bantaran Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta. DOK/TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua ibu bergegas mendekati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang tengah berjalan ke mobilnya, di sisi kiri gedung Balai Kota, Selasa petang, 23 Desember 2014. Mereka meminta Ahok--sapaan Basuki--membatalkan rencana penertiban rumah warga di bantaran Kali Sekretaris, RT 04 RW 05, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Alasannya, warga RT 04 RW 05, bersedia menata sendiri lahan dan bangunan di bantaran Kali Sekretaris agar tidak kumuh. Namun Ahok dengan tegas menolak permintaan itu. "Tak bisa, itu harus tetap dibongkar," kata Ahok kepada ibu yang bernama Nurul Adhaini, 48 tahun, dan Nikmatul Mushofah, 38 tahun, itu. (Baca juga: Ahok Ubah Strategi Penggusuran)

Dua ibu itu mengaku mewakili warga RT 04 RW 05, Kelurahan Kebon Jeruk. Warga resah karena menerima surat untuk mengosongkan tempat tinggal mereka. Padahal mereka saat ini belum menerima kunci untuk menempati rumah susun Daan Mogot.

Ahok menjelaskan proyek normalisasi Kali Sekretaris tak hanya membersihkan kali saja. Ke depan, kali akan dibuat lebih dalam 12 meter dengan trase jalan delapan meter dari pinggir kali. "Nanti semua itu ada jalan inspeksi," kata Ahok. Menurut Ahok, tak ada pilihan lain selain pembongkaran bangunan supaya proyek normalisasi Kali Sekretaris tak terhambat.

Tak puas dengan jawaban orang nomor satu di Jakarta ini, Nurul pun memberondong dengan alasan ada 160 KK yang belum mendapatkan kepastian kunci, bahkan tak pernah ada perundingan dengan warga perihal penggusuran ini. Namun, Ahok menjelaskan ia menyetujui pembongkaran karena sudah melakukan pengecekan secara detail. "Untuk kasus Ciliwung, itu kami ganti duit karena enggak ada shield pile. Itu alam," kata Ahok.

Sementara untuk kasus di Kali Sektretaris berbeda. Shield pile di sungai itu sudah ada lebih dulu sebelum bangunan warga berdiri di bantaran. Keberadan bangunan di bantaran sungai membuat pemerintah kesulitan membersihkan Kali Sekretaris. "Belanda dulu itu membangun sungai pasti ada di jalan di sisi kiri-kanan supaya alat berat bisa ngambil tanah, bisa turun," katanya.

DINI PRAMITA

Berita lain:
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Jokowi Talangi Utang Ical , 'Tak Semudah Sulap'
Kubu Agung Pilih Islah dengan Ical karena PKB


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya