Wakil Gubenur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, menyerahkan alat kebersihan kepada warga di bantaran kali ciliwung, Pasar Minggu, Jakarta, Minggu 21 Desember 2014. Blusukan Djarot Syaiful Hidayat tersebut merupakan perdana setelah dilantiknya menjadi Wakil Gubenur dengan meninjau beberapa lokasi dibantaran kali ciliwung untuk melihat kesiapan warga menghadapi banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Ia berujar, masih menemukan sampah kasur dan mebel di pintu-pintu air sungai di Ibu Kota.
"Masak, sampai bisa ada kasur tersangkut di saringan?" kata Djarot di Balai Kota, Rabu, 24 Desember 2014. Fakta tersebut diketahuinya setelah meninjau Pintu Air Cideng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 23 Desember. (Baca: Djarot Minta Lexusnya Dilelang, Kenapa?)
Djarot mengatakan Pemerintah Provinsi DKI sudah mempersiapkan antisipasi pencegahan dan penanganan banjir. Persiapannya dari pemeriksaan dan optimalisasi pompa air di semua titik. Selain itu, pengerukan kali menjadi target utama untuk mengurangi dampak banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menyatakan ada lebih dari 276 ribu jiwa yang akan terdampak banjir. Djarot mengatakan lokasi pengungsian di setiap titik juga harus dibenahi. Menurut dia, lokasi pengungsian harus terhubung dengan rute-rute antisipasi penyelamatan jika banjir yang terjadi semakin parah. (Baca: Blusukan, Wagub Djarot Kendarai Motor Baru)
Menghadapi musim hujan dan banjir, Djarot menginstruksikan kepada para wali kota, camat, dan lurah untuk mengadakan kegiatan pembersihan lingkungan dua kali seminggu. "Saya minta, Jumat dan Ahad, kepala daerah harus kerja bakti bersihkan saluran air dan sungai," kata Djarot.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.