Perumahan Cluster di Bekasi Segera Dibatasi

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 2 Januari 2015 15:00 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan pihaknya sepakat dengan rencana pembatasan perumahan jenis cluster. "Kami sudah mengusulkan raperda (rancangan peraturan daerah) inisiatif ke Badan Legislasi tentang pengendalian perumahan cluster," kata Ariyanto, Jumat, 2 Januari 2015.

Menurut dia, banyak dampak yang ditimbulkan dari perumahan model cluster tersebut. Ia mencontohkan, perumahan cluster biasanya tidak terlalu luas, maka pembangunannya cenderung eksklusif. Jadi, pemanfaatan fasos-fasumnya pun menjadi eksklusif. "Kami juga banyak mendapat laporan dari masyarakat terkait dengan dampak lingkungannya yang tak terkendali," ujarnya.

Karena itu, Ariyanto mengaku mengkhawatirkan regulasi yang ada saat ini belum memadai untuk mengendalikan dampak tersebut. "Kami memandang perlu ada perda khusus," tuturnya. Menurut dia, komisinya mendorong agar tempat hunian dibangun ke arah vertikal, bukan lagi horisontal, mengingat lahan yang semakin terbatas. "Pembangunan perumahan horisontal, termasuk cluster, patut untuk dibatasi," kata Ariyanto.

Berdasarkan data Dinas Tata Kota Bekasi, dari 2006 hingga 2014, tercatat 193 cluster dibangun. Itu belum termasuk pembangunan yang izinnya hanya di tingkat kecamatan. Diperkirakan, jumlah perumahan model seperti itu di Bekasi mencapai lebih dari 300 cluster. (Baca: Sungai Bekasi Meluap, Perumahan Banjir 1,5 Meter)

Menurut kepala Dinas Tata Kota Bekasi, Koswara, infrastruktur perumahan model itu dianggap merugikan dan membebani sarana lingkungan sekitar. Sebab, perumahan model cluster ikut menikmati infrastuktur di sekitarnya, misalnya jalan dan saluran air, tapi tidak ikut terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaannya. Ia menuturkan perumahan cluster memiliki model satu blok dan tertutup. Pengembang hanya membuat akses menuju jalan umum. Adapun di dalam perumahan tak untuk umum. "Fasilitas ikut lingkungan lain. Kalaupun ada fasos-fasumnya, sangat kecil," katanya.

ADI WARSONO






Berita Terpopuler
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Pertamax Rp 8.800, Berapa Harga Shell dan Total?
Harga BBM Turun, Tarif Bus Ogah Ikutan Turun

Berita terkait

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

19 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

22 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

22 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

24 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

31 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

32 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

40 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

47 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

49 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya