Ahok: Saya Tak Terlalu Pintar, tapi...  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 3 Januari 2015 06:18 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pemerintah DKI tak membutuhkan pegawai yang terlalu pintar. Sebab, Ahok berujar, DKI sudah punya sistem yang kokoh untuk menjalankan roda pembangunan. Ahok mengatakan, hal yang tak dimiliki Pemerintah DKI hanya pegawai yang mau menjalankan sistem tersebut.

"Pegawai di DKI tak harus pintar, saya pun tak terlalu pintar. DKI hanya butuh pegawai yang mau bekerja," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 2 Januari 2015. Oleh karenanya, Ahok berujar, penggantian pegawai yang berlangsung setiap tiga bulan tak akan mengganggu jalannya proyek pembangunan. (Baca: Ini Para Pejabat Jakarta Selatan yang Dirotasi)

Ahok tak khawatir dengan gelombang protes yang akan diajukan oleh PNS yang dicopot. Ahok telah mempertimbangkan akibat itu dan tetap memutuskan mengevaluasi kinerja pegawai setiap tiga bulan. Tujuannya, kata Ahok, menempatkan pegawai terbaik di posisi strategis. "Kalau tak tempatkan pegawai terbaik, kami bisa dihukum warga Jakarta," kata Ahok. (Baca: Pakai Voorijder, Ketua DPRD DKI Disindir Ahok)

Perombakan jabatan itu melibatkan 6.506 pegawai negeri sipil. Pelantikan pegawai hasil perombakan yang berlangsung pada Jumat pagi, menyingkirkan sekitar 1.500 jabatan di antaranya wakil lurah dan penyuluh Keluarga Berencana. Pengurangan ini bertujuan merampingkan dan mengoptimalkan jabatan struktural. (Baca: Ahok Sidak Pejabat, Temukan Laci Penuh Puntung)

Ahok menuturkan, pegawai yang baru dilantik akan dinilai kinerjanya dalam tiga bulan mendatang. Mereka yang tak menunjukkan hasil maksimal akan digantikan oleh pegawai yang berada dalam daftar antrean dan memiliki nilai tes sesuai dengan standar. Dengan cara ini, Ayok meyakini bisa menyaring pegawai yang ingin melayani warga. (Baca: Ahok Ancam Pejabat Baru: Jangan 'Bermain')

Meski begitu, Ahok mengakui cara tersebut memiliki kelemahan. Ahok bisa saja mencopot pegawai dan menggantinya dengan pegawai lain yang tetap tak kompeten. Meski begitu, Ahok berujar metode itu masih lebih baik ketimbang membiarkan pegawai yang lama menduduki jabatannya semula tanpa menghasilkan perubahan. (Baca juga: Cara Ahok 'Memelototi' Kinerja Anak Buahnya)

LINDA HAIRANI

Topik terhangat:
AirAsia
| Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti


Berita terpopuler lainnya:
Sultan Yogya Dinilai Lembek Menyikapi Intoleransi
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Geng Motor Celurit Pemungut Sampah di Taman Mini

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

3 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

22 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

37 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya