TEMPO.CO, Jakart - Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengatakan banyak warga Kampung Pulo mengharapkan proses relokasi mereka diikuti dengan pemberian dana kompensasi penertiban. Ia mengatakan keinginan ini diharapkan warga Kampung Pulo yang tahun 2015 ini akan mulai dipindahkan ke rumah susun sewa milik pemerintah.
"Kemarin-kemarin mereka minta ada kompensasi, minta dibayar, sekarang dengan adanya Peraturan Gubernur yang baru permintaan mereka terakomodir," kata Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, ketika dihubungi, Sabtu, 3 Januari 2015. Ia menyampaikan dengan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 190 tahun 2014 tentang pemberian santunan kepada penggarap tanah negara, warga yang menempati bantaran kali Ciliwung dapat menerima dana bantuan kompensasi atas bangunan yang mereka dirikan diatas tanah milik negara tersebut.
"Skema perhitungan 25 persen x Nilai Jual Objek Pajak x Luas Tanah," kata Bambang. Namun dengan pemberian santunan kompensasi ini maka pendekatan pemindahaan warga tidak lagi berupa penertiban, melainkan penggantian.
Penggantian ini akan bakal menghadapkan warga pada pilihan menerima fasilitas rumah susun tanpa dana santunan atau menerima dana kompensasi tanpa rusun. "Artinya dapat dana, mereka cari tempat pindah sendiri."
Ia mengatakan terkait keputusan memberikan keduanya atau salah satu, pihaknya masih menunggu kebijakan resmi Pemerintah Daerah DKI Jakarta. "Tapi lazimnya pembebasan tanah dengan dibayar tidak diiringi pemberian fasilitas relokasi," kata Bambang.
Ia menyampaikan dalam beberapa kesempatan pihaknya sudah mulai menginformasikan warga mengenai kemungkinan tidak diperolehnya dua macam kompensasi penertiban.
Menurutnya dengan upaya pemberitahuan sejak dini, warga Kampung Pulo kedepannya tidak lagi terlalu berharap menerima uang sekaligus rumah pengganti. "Kita tunggu kebijakan dari pusatnya."
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler:
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Malam Ini
Kapal Amerika Terbanyak Temukan Korban Air Asia
Asyik Nge-tweet, Anggota ISIS Gagal Ngumpet
Persib Lirik Top Skor Liga Malaysia
BBM Turun, Tarif Angkot di Medan Diusulkan Turun
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
18 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir
33 hari lalu
Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
54 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca SelengkapnyaJawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta
14 September 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai
14 September 2023
Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas
19 April 2023
Politikus PDIP kritik Waduk Brigif tak terawat. Heru Budi meresponsnya dengan perintahkan jajarannya angkut sampah dan potong rumput.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput
18 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi merespons kritik politikus PDIP soal Waduk Brigif, Jakarta Selatan yang katanya tak terawat. Ini arahan Heru.
Baca SelengkapnyaBanjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya
6 Maret 2023
Camat Bekasi Timur membeberkan penyebab banjir di Gang Cue yang belum surut lima bulan lamanya. Banjir di wilayah itu terjadi sejak Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses
2 Maret 2023
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengklaim program penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah sukses.
Baca Selengkapnya