Usai Rombak Pejabat, Ahok Kebanjiran Pengaduan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 6 Januari 2015 06:36 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuka apel besar Komitmen Aplikasi Deklarasi Sekolah Bersih, Damai dan Anti Korupsi se-Jakarta di Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 30 Desember 2014. Acara ini untuk menjadikan guru-guru teladan yang baik bagi siswanya. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan perombakan pejabat yang dilakukannya pada awal 2015 telah membawa hasil. Saat ini, banyak pejabat eselon II yang datang kepadanya untuk mengadu atau memberi laporan.

"Saya senang banyak pejabat yang menjadi staf mengadu ke saya," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 5 Januari 2015.

Menurut Ahok, umumnya, mereka yang mengadu ingin menyampaikan uneg-uneg tentang penggantinya. Apalagi mereka menilai pejabat yang menggantikan tidak lebih baik dibanding mereka. "Ya, sekarang saya hanya menampung saja pengaduan itu," ujarnya.

Ahok menuturkan, selama ini, dia telah memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk melaporkan para pejabat yang menurut mereka kinerjanya tak baik. Namun kesempatan itu tidak pernah dilakukan dengan berbagai alasan. "Sekarang, mereka baru cerita. Saya kumpulkan dulu."

Ahok melantik 5.243 pegawai eselon II, III, dan IV pada Jumat, 2 Januari 2015. Seusai pelantikan, dia mengatakan akan mengevaluasi kinerja pegawai setiap tiga bulan. Evaluasi itu bertujuan menyaring pegawai yang berkompetensi dan ingin melayani warga. (Baca: Awal 2015, Ahok Lantik 2.000 Pejabat Baru DKI)

Untuk itu, tutur Ahok, fungsi Inspektorat DKI akan diperkuat. Satuan itu bertugas mendampingi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dalam mengawasi kinerja para pegawai. Alasannya, selama ini, Inspektorat lebih banyak diam, meski mengetahui kesalahan sistem dan kinerja pegawai. Kesimpulan itu muncul lantaran Ahok masih banyak menerima laporan tentang pemerasan.

Pegawai yang kedapatan melakukan kesalahan, ujar Ahok, diperas oleh Inspektorat. Setelah tak sanggup lagi menyetor uang, mereka akan melaporkan pegawai Inspektorat ke Ahok. "Ini salah Inspektorat yang tak mengontrol dari awal," kata Ahok. (Baca: Ahok Ancam Pejabat Baru: Jangan 'Bermain')

LINDA HAIRANI




Berita lain:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur

Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?

Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan














Advertising
Advertising


















Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya