Bank DKI Tak Hati-hati Beri Kredit

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 15 Januari 2015 06:41 WIB

Bank DKI. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Gembong Warsono, menilai Bank DKI tak layak mendapat dana penyertaan modal dari pemerintah. Sebab, prestasi bank pelat merah itu tak bagus. "Banyak piutang macet," ujarnya di gedung DPRD, Rabu, 14 Januari 2015.

Salah satu contoh perusahaan yang menunggak pembayaran utang ke Bank DKI adalah PT Energi Spektrum. Bank DKI, ujar dia, mengucurkan US$ 9,4 juta bagi perusahaan tersebut. Dana sebesar itu digunakan untuk membeli pesawat ATR. "Sampai sekarang belum dibayar," ucapnya.

Menurut Gembong, kasus tersebut membuktikan bahwa manajemen Bank DKI tidak berhati-hati dalam mengucurkan kredit. "Dana bank itu berasal dari rakyat dan harus bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Penilaian terhadap kinerja Bank DKI ini berkaitan dengan persetujuan pemerintah dan DPRD untuk menggelontorkan penyertaan modal kepada tiga badan usaha milik daerah sebesar Rp 5,6 triliun. PT Mass Rapid Transit Jakarta mendapat kucuran Rp 4,6 triliun, PT Transjakarta Rp 500 miliar, dan PT Bank DKI Rp 500 miliar. Menurut Gembong, keputusan pengucuran dana tersebut belum final. "Bisa saja dibatalkan," ucapnya.

Selain itu, Gembong melanjutkan, persoalan pelik lain yang melibatkan Bank DKI adalah kerja sama pembangunan gedung dengan Lippo Group di lahan seluas 10 ribu meter persegi di Jalan M.H. Thamrin. Kerja sama dalam bentuk build operate and transfer ini dipermasalahkan sampai tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

Ketua Komisi Ekonomi DPRD DKI Jakarta Ahmad Zairofi menyebutkan perusahaan yang menangani pengadaan bus Transjakarta karatan juga menunggak utang kepada Bank DKI. Namun ia tak menyebutkan nama perusahaan tersebut dan jumlah tunggakannya. "Miliaran (rupiah) juga," ucapnya.

Corporate Secretary Bank DKI Zulfarshah enggan berkomentar banyak tentang piutang macet ini. Ia menyatakan akan mempelajari kasus itu dulu. "Kami kaji dulu," ujarnya.

ERWAN HERMAWAN

Topik Terhangat:
AirAsia
| Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak

Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut
Beredar Foto Mesra, Abraham: Itu Gosip

Berita terkait

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

14 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

22 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

29 hari lalu

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya

Nasabah Bank DKI Kini Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

33 hari lalu

Nasabah Bank DKI Kini Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Bank DKI telah bekerjasama dengan BRI agar dapat melakukan tarik tunai tanpa kartu di ATM BRI seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

53 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

5 Maret 2024

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya