TEMPO Interaktif, Jakarta:Supri tampak termenung di meja kerjanya. Pegawai Negeri Sipil dijajaran Pemerintah Kota Depok itu bingung menghadapi istrinya yang selalu menanyakan gaji ke-13-nya setiap pulang kerja. "Tetangga yang suaminya kerja di Jakarta sudah dapat gaji ke 13 minggu lalu. Kamu kok belum dapat," kata Supri mengutip omelan istrinya kepada Tempo di Depok, Kamis (14/7). Supri mengaku, bulan ini dia harus membayar uang pangkal anaknya yang baru masuk ke sebuah SMP Madrasah di Depok. "Belum lagi bayar hutang di warung dan biaya ini itu," ujar Supri resah. Supri berharap, dia dan seluruh teman-temannya PNS Depok, segera mendapatkan haknya pertengahan bulan ini. "Kalau tidak turun juga, kami curiga uang itu disimpan di bank supaya bunganya sempat diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Supri curiga. Asisten Administrasi bagian Umum, Kudsy Bambang, yang mengurus gaji ke 13, menyatakan sejak awal Juli dana untuk gaji ke 13 sudah mereka siapkan. "Tapi, kami menunggu turunnya dana gaji ke 13 untuk pegawai tidak tetap. Kalau turunnya sama-sama, kan bisa dihindari kecemburuan sosial," kata Kudsy.Jumlah PNS di Kota Depok adalah, 6200, dan 600 guru bantu. Sedangkan pegawai tidak tetap atau kontrak mencapai 953 orang. Kudsy mengatakan, gaji untuk pegawai kontrak kini sedang diproses di DPRD. "Begitu DPRD memberi persetujuan, kami akan langsung memberikan gaji ke 13 serentak bagi PNS, guru bantu, dan pegawai kontrak sekitar akhir Juli nanti," kata Kudsy yang menjelaskan gaji ke 13 untuk pegawai kontrak diambil dari APBD Perubahan. suliyanti