Sejumlah kendaraan bermotor berusaha menerobos banjir yang melanda kawasan Kemang, Jakarta, 28 November 2014. Hujan lebat pada hari ini menyebabkan beberapa ruas jalan di Ibu kota Jakarta mengalami banjir, pohon tumbang dan kemacetan cukup panjang. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur Jakarta sejak dinihari tadi membuat sejumlah jalanan terendam banjir. Bahkan jalan utama di Jakarta Barat dikepung banjir yang membuat lalu lintas hampir tidak bergerak. Pantauan Tempo, Senin, 9 Februari 2015, salah satu banjir yang mengakibatkan kemacetan cukup parah terjadi di Jalan Daan Mogot.
Kemacetan parah terjadi di ruas jalan dari Cengkareng yang mengarah ke Grogol. Banjir setinggi 20 sentimeter di daerah Pesing membuat pengguna jalan memilih untuk melintasi flyover Pesing. Akibatnya, antrean tidak bisa dihindari karena membeludaknya kendaraan. Kemacetan terpantau mengular hingga perempatan Grogol atau sekitar sejauh 3 kilometer.
Bahkan, hingga pukul 12.00, ekor kemacetan sudah hampir mencapai Terminal Kali Deres. Banjir di perempatan Grogol juga turut memperparah macet di Jalan Daan Mogot dari Rumah Sakit Royal Taruma hingga kawasan Jembatan Gantung, Cengkareng.
Banjir cukup parah juga terjadi di Jalan Perjuangan, Kebon Jeruk, tepatnya di depan kantor RCTI. Terpantau banjir setinggi hampir 50 sentimeter membuat lalu lintas lumpuh. Banjir itu membuat jalanan dari Rumah Sakit Siloam menuju Pintu Tol Kebon Jeruk tidak bisa diakses kendaraan jenis sedan. Macet semakin parah karena banyak kendaraan yang memutuskan untuk memutar balik.
Kemacetan parah juga terjadi di Jalan Arjuna Utara, dari arah Kebon Jeruk menuju Tomang. Banjir setinggi 30 sentimeter di depan Mal Taman Anggrek membuat lalu lintas nyaris terputus. Sejumlah pengendara pun terpaksa mendorong sepeda motornya karena nekat melintasi kawasan tersebut. Jalan itu cuma bisa dilalui oleh kendaraan jenis minibus.
Sedangkan Jalan S. Parman, tepatnya di depan kampus Trisakti dan Tarumanegara, hampir tidak bisa dilalui. Mobil jenis sedan maupun minibus tidak bisa melintasi kawasan tersebut, dan lalu lintasnya dialihkan menuju Tanjung Duren. Hanya kendaraan jenis truk yang mampu menerobos banjir setinggi setengah meter tersebut.
Sebelumnya, Kepala Pengendalian Banjir BPBD Rahmat Basuki mengatakatan Jakarta sudah layak berstatus darurat banjir. Hal itu berdasarkan luas wilayah banjir yang mulai mengganggu aktivitas perekonomian dan pemerintahan. Namun sampai saat ini status itu belum ditetapkan karena merupakan wewenang dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
58 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.