Sodetan Ciliwung, Warga Ngotot Minta Ganti Untung

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 10 Februari 2015 02:44 WIB

Pipa berdiameter 4 meter digunakan sebagai saluran gorong - gorong pada proyek pembangunan sodetan Ciliwung di Kebon Nanas, Jakarta, 16 Januari 2015. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO , Jakarta: Target penyelesaian sodetan Kali Ciliwung dipastikan meleset jauh. Semula sodetan ditargetkan rampung pada Maret 2015. Tapi, karena pembebasan lahan warga di Bidara Cina belum dilaksanakan, target direvisi hingga akhir tahun ini.



Camat Jatinegara, Syofian Thaher, menduga alotnya negosiasi dengan warga Bidara Cina karena mereka tak mau digusur. Lantas, warga menuntut pemerintah membayar tanah dan bangunan dengan harga tinggi. Mereka berharap pembebasan lahan urung terlaksana. "Mereka sepertinya tak punya sertifikat resmi kepemilikan tanah sehingga ngotot tak mau digusur," kata Syofian kepada Tempo di kantornya, Senin, 9 Februari 2015.



Dia menyebut ada 299 peta bidang di Bidara Cina yang harus dibebaskan. Tapi, baru 48 peta bidang yang bisa diukur oleh tim panitia pembebasan tanah per Januari 2015. Sisanya belum diukur karena ditolak warga dengan beragam alasan, mulai dari dugaan kecurangan tim pengukur hingga belum disampaikannya harga ganti untung oleh pemerintah.



Sugiyanto, 43 tahun, mengakui bila dia tak punya sertifikat kepemilikan tanah. Klaim atas tanah dan rumah dua tingkatnya seluas 3x6 meter itu hanya berdasar pada akta jual beli yang diperoleh pada 1980. "Waktu itu belinya masih murah," kata warga RT 08 RW 04, Kelurahan Bidara Cina ini.

Meski tak punya sertifikat tanah, dia bersikeras menuntut harga ganti untung atas tanah dan bangunan miliknya dengan harga selangit. "Paling tidak 10 kali lipat dari Nilai Jual Objek Pajak yang sekitar Rp 2,7 juta per meter persegi," kata Sugiyanto.

Menurut dia, besaran harga ganti untung itu ditetapkan warga setelah mengetahui harga tanah pom bensin Jalan Otista Raya, persis di muka jalan masuk kampung warga, yang pernah dibeli hingga Rp 50 juta per meter persegi. Sehingga, kata Sugiyanto, banderol yang dituntut warga dinilai tak berlebihan.



Rosmaningsih, warga RT 10 RW 04, bernasib sama dengan Sugiyanto. Dia tak punya bukti resmi kepemilikan tanah. Dia menyebut tanah miliknya diperoleh secara turun menurun. "Orang tua saya yang pertama kali menempati rumah ini," tuturnya. Dia bungkam tatkala ditanya kemungkinan pemerintah menagih bukti kepemilikan tanah saat hendak membayarkan ganti untung. "Tak ada yang bisa saya tunjukkan," kata perempuan 45 tahun itu dengan suara lirih.



Advertising
Advertising

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana, menyebut pemerintah sedang meneliti kepemilikan tanah di Bidara Cina untuk mengatasi dugaan warga tak punya sertifikat. Penelitian itu di bawah kendali Badan Pertanahan Nasional. "Biar semuanya jelas," ujarnya.

Ihwal harga ganti untung yang diminta warga, Bambang menilai tuntutan itu tak masuk akal. Dia menjelaskan warga Bidara Cina berhak menegosiasikan biaya ganti untung yang mereka kehendaki, tapi harus berlandaskan asas kepatutan. "Harga itu sudah dapat membeli tanah di kawasan premium Jakarta," kata Bambang.

Dia menambahkan pemerintah terus berupaya menggelar negosiasi dengan warga Bidara Cina. Namun, pemerintah juga punya tenggat waktu agar proyek sodetan selesai tepat waktu. Bila warga masih resisten, pemerintah tak segan mengambil solusi terakhir. "Surat peringatan pertama, kedua, tak digubris, maka pemerintah terpaksa menertibkan dan konsinyasi pengadilan," ujarnya.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

24 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

32 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

44 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

54 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

57 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

57 hari lalu

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

58 hari lalu

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya