TEMPO.CO, Jakarta - Kendala terberat untuk mengatasi banjir DKI Jakarta terletak pada beragamnya masalah nonteknis. Problem ini sangat rumit bila dibandingkan dengan permasalahan teknis yang dihadapi pemerintah.
"Secara teknis kami mampu menangani persoalan banjir DKI Jakarta, namun persoalan nonteknis, yakni masalah sosial, menjadi kendala," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi dalam keterangannya seperti dikutip dari Antara, Selasa, 10 Februari 2015.
Menurut Mudjiadi, persoalan nonteknis atau sosial itu antara lain pembebasan lahan untuk normalisasi aliran sejumlah kali di Jakarta. Banyak lahan yang belum tuntas dibebaskan karena ada penolakan dari warga. Selain itu, ada beberapa sungai yang belum dilebarkan sehingga mengurangi daya tampung dan mengakibatkan banjir.
Program pengendalian banjir DKI Jakarta yang menjadi kewenangan pemerintah pusat yakni normalisasi Kali Ciliwung, Sunter, dan Pesanggrahan. Jumlah sungai di Jakarta yang membutuhkan normalisasi sebanyak 13, dan belum seluruhnya tergarap. Sungai-sungai itu menampung air dari Bogor setiap kali musim hujan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor memastikan tidak ada program pembongkaran vila bodong di kawasan Puncak pada 2015 ini. Musababnya, Satuan Polisi Pamong Praja setempat tak mengajukan anggaran penertiban vila yang kebanyakan berdiri di area konservasi air.
Adang mengatakan Pemerintah Kabupaten Bogor sudah mengajukan usulan dana hibah ke DKI Jakarta sebesar Rp 100,4 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai 17 kegiatan, di antaranya pembebasan lahan sodetan Situ Cikaret dan Situ Kabantenan sebesar Rp 56,5 miliar, pembelian lahan pembangunan instalasi penjernihan air di Puncak sebesar Rp 5 miliar, dan pelaksanaan program stimulan jamban sehat di Ciliwung senilai Rp 2 miliar.
Seluruh kegiatan itu bertujuan mencegah banjir melanda Jakarta. Selain itu, Bogor juga merencanakan kegiatan pembangunan ruang dan pembelian alat praktek SMK Gunung Putri sebesar Rp 10 miliar, pengadaan lahan pasar hewan Jonggol senilai Rp 5,4 miliar, pembuatan biopori di DAS Ciliwung dan Angke sebesar Rp 1 miliar, serta pembelian bibit pohon dengan usulan dana Rp 750 juta.
"Dari 17 kegiatan yang diusulkan dibiayai dana hibah DKI, tidak ada perencanaan pembongkaran vila," ujar Adang.
ARIHTA U. SURBAKTI
Berita terkait
Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran
18 hari lalu
Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
25 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
33 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
35 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
45 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
55 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
58 hari lalu
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
58 hari lalu
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
59 hari lalu
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
59 hari lalu
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca Selengkapnya