Ahok Belum Berpikir Tetapkan Status Darurat Banjir

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 12 Februari 2015 06:59 WIB

Sejumlah kendaraan memutar balik untuk menghindari banjir di kawasan Grogol, Jakarta, 9 Februari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan alasannya menolak memberlakukan status tanggap darurat banjir atas hujan yang mengguyur Ibu Kota dalam dua hari belakangan. Ia berujar, status tersebut berarti mengerahkan semua sumber daya berupa anggaran dan tenaga secara maksimal.



Status itu mengizinkan Pemerintah DKI mengucurkan nilai anggaran yang tak berhingga untuk menanggulangi bencana banjir. "Semua dana cadangan boleh digunakan, siapa yang mau tanggung jawab?" kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Rabu, 11 Februari 2015.

Ahok merincikan potensi dana darurat yang bisa digelontorkan mencapai Rp 4 triliun. Menurut dia, nilai fantastis itu berpotensi menjadi sumber korupsi lantaran sistem pertanggungjawabannya yang lemah. Di saat status tanggap darurat berlaku, semua jajaran satuan kerja perangkat daerah bisa menggunakan dana tersebut dengan alasan pembelian sarana dan prasarana penanggulangan banjir.

Selain itu, Ahok berujar Istana Negara yang terendam banjir bukan indikator pemberlakuan status tersebut. Menurut dia, ada pihak yang memanfaatkan banjir kali ini agar status itu diterapkan di Ibu Kota. Terlebih, jumlah pengungsi terdampak pada tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

Ahok menjamin Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta bisa menjalankan tugas dan fungsinya. Sebagai perbandingan, status tanggap darurat banjir pada tahun 2013 diberlakukan saat pengungsi berjumlah 120 ribu orang. Sedangkan jumlah pengungsi saat ini tercatat 6.000 orang.



Menurut Ahok, saat itu ia juga menolak Joko Widodo ketika menjabat gubernur memberlakukan status tanggap darurat banjir. "Saya memaksa agar suratnya tak terbit, nyatanya terbit juga," kata dia.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Sub-Bidang Cuaca Ekstrem Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudianto mengatakan hujan yang mengguyur Ibu Kota pekan ini tidak terjadi secara merata dan bukan puncak musim hujan. Hujan yang turun secara lebat dan merata diperkirakan baru akan turun pada 12-13 Februari mendatang. Hujan itu juga akan disertai pasang naik ait laut. "Berbarengan dengan rob," kata dia saat dihubungi.



Kukuh menjelaskan, potensi hujan pada waktu tersebut terjadi pada tanggal 12 Februari siang sampai keesokan harinya. Angka curah hujan yang akan turun di hampir semua wilayah Jabodetabek itu diprediksi di atas 50 milimeter. "Potensi hujan di Bulan Februari masih tinggi," kata Kukuh.

LINDA HAIRANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

25 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

32 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

45 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya