Serangga Tomcat Menyerang Pengungsi Banjir  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 13 Februari 2015 15:34 WIB

Warga kroban banjir, beristirahat di tempat pengungsian di masjid universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta, 10 Februari 2015. Sekitar 400 warga mengungsi di tempat tersbeut akibat rumahnya yang terendam banjir. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang ibu duduk menunggu pemeriksaan dokter di posko banjir Stadion Tugu, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat, 13 Februari 2015. Beberapa mengeluhkan mata, ujung bibir, dan lehernya yang sakit terkena cairan serangga tomcat. Jainah, 32 tahun, memperlihatkan ujung bibir bagian kirinya yang membengkak. "Ini bangun-bangun udah bengkak, gatel, sakit," ujar warga RT 006 RW 04, Kelurahan Tugu Selatan, tersebut.

Selain Jainah, putrinya Syifa, 4 tahun, juga turut terkena serangan tomcat si bagian leher dan telinganya. Kulit yang memerah dan bekas luka seperti melepuh terkena minyak panas atau ujung setrikaan masih kentara di leher gadis kecil berambut ikal tersebut.

Untungnya, menurut Jainah, penanganan pengobatan di posko cukup cepat. Ia dan Syifa sudah mendapatkan pengobatan. "Udah dikasih salep sama dokter, ada obat buat diminum juga," ujarnya. Saat ini Jainah mengaku sudah lebih baik. Rasa sakit berkurang tapi rasa gatalnya belum hilang.

Tomcat adalah semut semai. Serangga ini dikenal juga di Indonesia dengan nama kumbang rove, semut kayap atau charlie. Warga di sekitar rawa atau ladang mengenal binatang yang satu ini sebagai musuh hama. Pada saat banjir, habitat tomcat turut terganggu. Hewan ini pun turut berpindah tempat berkerumun di daerah sumber cahaya, salah satunya lampu-lampu di stadion yang menyala setiap malam. "Iya, kalau malam banyak banget di lampu, di tembok," ujar Dahlia, 30 tahun.

Menurut ibu dua anak ini, sejak kecil saat mengungsi dari banjir, tomcat selalu ada. "Itu anggap saja oleh-oleh dari pengungsian. Tiap abis ngungsi juga pasti dapet penyakit, ya batuk, mencret-mencret, tambah tomcat," tutur Dahlia.

Siang itu setidaknya sudah ada sebelas orang yang memeriksakan diri ke petugas kesehatan di posko banjir Stadion Tugu karena terkena tomcat. Hal berbahaya dari tomcat, menurut dr Indri, adalah cairan beracun yang ada di tubuhnya. "Hewan ini kalau enggak dipukul, enggak berbahaya. Justru berbahaya saat dipukul dan cairannya keluar. Cairan itu yang menimbulkan luka seperti luka bakar," kata Indri. "Dua-tiga hari biasanya sudah membaik, tapi kembali lagi ke kondisi tubuh setiap orang," tutur wanita berkerudung ungu muda tersebut.

Tomcat atau Paederus sp adalah serangga predator hama. Hewan ini diduga datang dari lingkungan lahan dan rawa-rawa di dekat stadion. "Habitat mereka terganggu karena banjir dan senantiasa mencari tempat bercahaya, salah satunya di stadion ini," kata Kepala Seksi Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kecamatan Koja Liza Engalika. Suku Dinas Pertanian pun, menurut Liza, akan segera melakukan penyemprotan di area Stadion Tugu agar para pengungsi yang masih bertahan di pengungsian bisa lebih lega dan bebas dari gangguan tomcat.

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

25 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

32 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

44 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

54 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

54 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

57 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

58 hari lalu

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

58 hari lalu

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya