Penerbangan Lion Air Kacau, Penumpang Kelaparan

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 19 Februari 2015 16:54 WIB

Penumpang terlantar akibat delayed jadwal keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 19 Februari 2015. Para penumpang pesawat delay hingga sebelas jam akibat padatnya jadwal penerbangan serta mesin pesawat yang rusak terutama maskapai Lion Air. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan penumpang maskapai Lion Air nomor penerbangan JT 0382 tujuan Kualanamu, Langkat, Sumatera Utara, terlantar di Terminal 1B Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 19 Februari 2015. Pesawat yang mestinya terbang pada pukul 12.50 WIB, hingga pukul pukul 15.30 WIB belum berangkat.

Menurut seorang penumpang bernama Uday Suhada asal Pandeglang, Banten, jadwal penerbangan Lion Air kali ini kacau. "Mestinya saya memimpin meeting di Pematang Siantar pukul 16.00 WIB, tapi informasinya baru akan berangkat dua jam kemudian," ungkap Uday kepada Tempo.

Yang membuat ratusan penumpang kesal, kata Uday, pengumuman dari petugas Lion Air di Bandar Udara Soekarno-Hatta baru dilakukan pada pukul 14.30 WIB atau setelah lebih dari satu jam keterlambatan dari jadwal.

"Petugas dari Lion Air tidak terlihat setelah satu setengah jam. Kacaunya, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat tujuan Kualanamu tidak ada. Penumpang diminta menunggu 180 menit ke depan. Penumpang kelaparan tidak ada perhatian maskapai memberikan makanan," kata Uday geram.

Para penumpang, kata Uday, banyak yang protes karena tidak ada kejelasan kapan pesawat akan berangkat. Penumpang hanya bisa mondar-mandir dan tidur-tiduran.

Menurut Uday, penerbangan Lion Air ke beberapa kota di Sumatera banyak yang kacau. Seperti Palembang dan Jambi. "Lion Air ke Palembang dijadwalkan berangkat pukul. 11.40 WIB tapi baru boarding setelah pukul 14.00 WIB," kata Uday.

Maskapai Lion Air mengakui jadwal mereka kacau gara-gara kerusakan dua pesawat Lion sejak kemarin pagi, Rabu, 18 Februari 2015. Rusaknya dua pesawat itu disebut akibat foreign object damage diduga burung. Total ada sekitar 1.200 penumpang Lion terkena dampak penundaan penerbangan tersebut.

"Ini berkepanjangan. Seperti mata rantai, kalau satu rantai saja putus, kacau semua," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

AYU CIPTA | KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

35 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

51 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

53 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

53 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

54 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya