Angket buat Ahok: Kepala SMA Ini Tiba-tiba Dapat UPS Rp 6 M  

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 07:41 WIB

Meme dukungan warga setelah DPRD mengajukan hak angket terhadap Ahok. Di sejumlah media sosial meme bertagar #SaveAhok bermunculan. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala SMA Negeri 16 Jakarta Barat, Cedarkuine mengatakan pihaknya tak pernah mengajukan uninterruptable power supply (UPS), atau alat pemasok daya listrik sementara. Tapi pada akhir November 2014, tiba-tiba sekolahnya mendapat kirim barang itu.



“Kami tidak pernah mengusulkan, tiba-tiba barang datang dan langsung dipasang,” ujarnya. Padahal, menurut Cedar, sekolah belum membutuhkan alat itu. Daripada mubazir, Cedar tetap menggunakan perangkat cadangan listrik tersebut untuk cadangan setrum ke laboratorium komputer dan layar LCD di setiap kelas.

Kepala Dinas Pendidikan DKI saat pengadaan itu berlangsung, Lasro Marbun, mengaku kecolongan oleh pengadaan barang yang satu unitnya berharga sekitar Rp 6 miliar itu. “Saya juga kaget,” ucapnya. Untuk memperjelas duduk perkaranya, Lasro, yang kini menjabat Kepala Inspektorat DKI, bakal memanggil seluruh kepala suku dinas pendidikan.

Tempo mendatangi salah satu perusahaan pemenang lelang pengadaan UPS, CV Bintang Mulia Wisesa, di Jalan Bugis, Kebon Bawang, Jakarta Utara. Pemilik perusahaan, Zainuri, 60 tahun, membenarkan pernah menang tender pengadaan alat pemasok cadangan listrik untuk sejumlah sekolah di DKI senilai Rp 5,8 miliar. “Anak saya, Indah Lestari, yang ikut tender,” katanya. Sayang Indah tak dapat dimintai konfirmasi karena sedang sakit.

Pengadaan alat pemasok daya berkapasitas 50 ribu volt kini dipersoalkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ahok--sapaan Basuki—total pengadaan UPS senilai Rp 33 miliar ini termasuk program siluman yang ujug-ujug muncul dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014. “Saya minta dinas terkait menjelaskan kalau ini adalah titipan anggota Dewan,” ujarnya. “Kalau enggak mau buka mulut, nanti yang tanggung jawab dan masuk penjara adalah orang dinas.”

Sekretaris Komisi Pendidikan DPRD Jakarta, Fahmi Zulfikar Hasibuan, mengatakan bukan tidak mungkin usulan pengadaan UPS datang dari anggota Dewan. Namun, menurut dia, kalaupun dianggap tidak dibutuhkan, pemerintah DKI dapat menolaknya. “Tidak usah dilelang,” ujarnya. Mengenai harga UPS yang dianggap tak wajar, dari Rp 360 juta menjadi Rp 6 miliar per unit, Fahmi mempersilakan mengeceknya di pasaran.

TIM TEMPO

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

7 hari lalu

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

8 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya