Angket DPRD: Ini Penyebab Gubernur Ahok di Atas Angin

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 06:01 WIB

Seorang demonstran wanita yang tergabung dalam Barisan Insan Muda, ikut berunjuk rasa dalam mendukung kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, 2 Maret 2015. Aksi tersebut menolak hak angket yang diajukan anggota DPRD. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Basuki Tjahaja Purnama kini berada di atas angin terkait dengan kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Kemungkin angket DPRD akan gembos.

Dua fraksi di DPRD DKI Jakarta dipastikan mencabut dukungan atas hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama terkait dengan kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Kedua fraksi itu adalah NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa.

“Kami minta Fraksi NasDem mematuhi semua instruksi DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella kepada wartawan kemarin. Menurut Rio, partainya mengambil keputusan itu lantaran polemik anggaran DKI ini sudah berdampak terhadap layanan masyarakat. “Penyaluran honor pun terhambat,” katanya.

Ketua Fraksi Partai NasDem Bestari Barus mengatakan fraksinya menganggap hak angket sudah tak diperlukan lagi seiring dengan laporan Gubernur Basuki ke Komisi Pemberantasan Korupsi. NasDem memutuskan mendukung Ahok agar semua permasalahan terkait dengan kisruh anggaran DKI bisa terungkap. "Biarlah hukum yang bekerja," ujar dia di kantornya kemarin.

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa juga akan mengikuti langkah NasDem. "Kami akan segera rapat untuk menarik hak angket," kata Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas saat dihubungi, Senin 2 Maret 2015.

Hasbiallah mengaku, sebelumnya, Fraksi PKB tak mau ikut dalam hak penyelidikan terhadap Ahok itu. Namun, dalam rapat paripurna pada Kamis pekan lalu, partainya menyetujui angket. Dia berdalih saat itu ditekan seluruh partai untuk ikut mendukung angket. "Diinjak sana-sini," ujarnya.

Ketua Tim Angket DPRD DKI, Muhammad Ongen Sangaji, mengatakan hari ini timnya akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri untuk menanyakan keaslian Rancangan APBD yang dikirim ke Gubernur Basuki. Dokumen inilah yang memicu angket. Anggaran yang ada di dokumen itu, menurut Dewan, tak mengakomodasi pembahasan yang sudah dilakukan dengan komisi-komisi. Adapun Ahok menuding anggaran yang diajukan Dewan memuat anggaran siluman senilai Rp 12 triliun.

Gubernur Basuki Tjahaja Purmana mengatakan dirinya tak perlu meminta pertolongan partai atas kisruh yang kini terjadi. "Saya mana mungkin melobi parpol membatalkan angket, orang saya enggak salah kok," ujar dia.

TIM TEMPO

Berita terkait

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

17 jam lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

21 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

3 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

31 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

39 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

42 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya