Ribuan warga padati Festival Cap Go Meh di Jalan Surya Kencana, Bogor, 5 Maret 2015. Festival tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, beserta ibu negara Iriana Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai turunan Tionghoa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak ikut merayakan Cap Go Meh . Hal tersebut disampaikan Ahok lewat pesan pendek kepada Tempo. "Kami tidak ada tradisi Cap Go Meh," ujar Ahok saat ditanya soal adakah perayaan tersebut dalam tradisi keluarganya, Kamis, 5 Maret 2015.
Cap Go Meh sendiri merupakan sebuah perayaan yang melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek. Tahun ini, perayaan Cap Go Meh dirayakan pada awal bulan Maret. Perayaan ini biasanya identik dengan perayaan jamuan makan besar dan berbagai kegiatan atraktif seperti festival-festival.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, khususnya di Asia Tenggara perayaan Cap Go Meh dikenal sebagai hari Valentine atau kasih sayangnya komunitas Tionghoa.
Di Indonesia sendiri beberapa daerah mulai banyak merayakan perayaan satu ini dan melibatkan masyarakat setempat, tak hanya komunitas Tionghoa saja. Masyarakat Indonesia turut merasakan suasana Pecinan dari budaya dan kesenian Tionghoa dari perayaan-perayaan yang digelar.
Sebagai contoh Perayaan Cap go Meh di Bogor tahun ini. Puluhan ribu masyarakat keturunan Tionghoa dan masyarakat pribumi Bogor tumpah dan memadati lokasi vihara Dhanagun dan sepanjang Jalan Raya Suryakancana, Bogor yang dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2015. Perayaan ini makin ramai karena turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan kabinet kerja.
