Begini Tim Ahok Melacak Asal Usul Dana Siluman

Reporter

Sabtu, 7 Maret 2015 05:13 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperlihatkan dokumen setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 27 Februari 2015. Kedatangan Ahok untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebagai barang bukti usulan anggaran APBD DKI senilai Rp 12,1 triliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuduh ada dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta (APBD) tahun 2015. Pemerintah menuduh ada oknum yang menitipkan proyek beserta nilai rupiahnya di berbagai dinas. Caranya lewat jalan belakang dan di balik meja, atau di luar pembahasan resmi.

Pada ABPD tahun-tahun sebelumnya, pola semacam itu terjadi. Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki alias Ahok sebenarnya mengetahui persoalan itu. Namun, kata Ahok, Jokowi tidak ingin menggugat, karena mereka baru terpilih dan kemungkinan besar tidak ada dukungan politik di Jakarta dan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun kini Gubernur Basuki alias Ahok ingin menerapkan e-budgeting dan dia sudah berkuasa penuh sebagai Gubernur, menggantikan Jokowi yang dilantik sebagai Presiden Indonesia pada Oktober 2014. Basuki menjelaskan Presiden Jokowi mendukung langkahnya bersih-bersih.

Bagaimana Tim Penyusun Anggaran Daerah Pemerintah Provinsi Jakarta untuk APBD 2015 menemukan angka Rp 12,1 triliun ? "Waktu itu kami bandingkan dokumen yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jakarta dengan dokumen yang dari DPRD," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota Jakarta, Jumat, 6 Maret 2015.

Langkah itu dilakukan karena Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan selalu memberikan evaluasi dan laporan rutin. BPKP menemukan kegiatan-kegiatan yang awalnya tak diusulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kenaikan alokasi anggaran pada kegiatan-kegiatan yang awalnya diusulkan SKPD. Temuan lain adalah penyusunan standar harga bidang jasa borongan dan perencanaan barang/jasa/yang tidak sesuai metodologi yang seharusnya.

Rupanya, sejak tahun 2009, tidak lagi dilakukan penyusunan standar harga perencanaan barang teknologi informasi. BPKP menyimpulkan perencanaan dan penganggaran pada APBD 2012 dan 2013, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Banyaknya temuan tersebut membuat Pemerintah Provinsi Jakarta bersikukuh menggunakan sistem e-budgeting di APBD 2015 untuk menghindari adanya peng-input-an anggaran yang tidak sesuai perencanaan. "Pada APBD tahun 2014 mulai dilacak, ternyata UPS ada di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Rupanya ini akan diulang juga di APBD 2015," ujar Saefullah.

Dari perbandingan dua dokumen, Tim Ahok menemukan dana siluman itu banyak tersebar di Dinas Pendidikan, Olah Raga, dan Pelayanan Pendidikan Masyarakat, Nilainya, mulai dari jutaan sampai miliaran rupiah.

Menurut Saefullah, hal itu berbahaya bagi jajaran SKPD, pegawai negeri sipil yang dulunya dikenal sebagai Pimpinan Proyek. "Saat ini, polisi dan kejaksaan sedang mengejar penyalahgunaan anggaran tahun 2014," katanya.

Penggunaan sistem e-budgeting membuat pegawai pemerintah tidak akan berani memasukkan data anggaran secara sembarangan. "Kami sama-sama ingin menyelamatkan anggaran dan uang rakyat," kata Saefullah, tokoh Betawi yang mantan Wali Kota Jakarta Pusat. Kementerian Dalam Negeri, katanya, mengapresiasi sistem ini.

DPRD DKI Jakarta balik menuduh disuap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung mengungkapkan pertemuan antara Sekda DKI Jakarta Saefullah dengan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi. Menurutnya, ada upaya suap senilai Rp 12,7 triliun, agar DPRD bisa menyetujui APBD 2015 tanpa menimbulkan banyak polemik.

AISHA SHAIDRA


Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

3 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

3 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

3 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

4 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

5 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

5 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

7 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

7 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya