Ancaman Ahok Bikin Keder, Ada Saksi Serahkan Rp 1,5 Miliar

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 06:07 WIB

Aksi warga saat memberi dukungan kepada Ahok, terlihat para warga membawa spanduk bertuliskan "Ahok berani melawan begal APBD". Jakarta, Bundaran HI, 1 Maret 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika DPRD Jakarta mengeluarkan hak angket atau investigasi, Gubernur Jakarta Basuki Purnama mengeluarkan ancaman. "Angketin dulu, nanti saya angket balik. Kita hitung-hitungan saja, saya masuk penjara atau anggota DPRD yang masuk penjara," kata Ahok, panggilan akrab Basuki di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 25 Februari 2015.

Ancaman itu membuat keder atau takut oknum yang selama ini mem-begal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta. Mereka buru-buru cuci tangan setelah Polda Metro Jaya melakukan penyidikan kasus korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) atau alat penyimpan daya listrik pada APBD 2014.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya menerima uang tunai Rp 1,5 miliar. "Uang itu dari seorang saksi yang sudah diperiksa kemarin. Uang cash bukan dari rekening," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiono, di kantornya, Rabu, 11 Maret 2015.

Mujiono enggan menyebut siapa saksi yang menyerahkan uang itu yang kini menjadi barang bukti kasus dugaan korupsi UPS. "Belum bisa disebut karena masih penyidikan," ujarnya.

Selasa, 10 Maret 2015, penyidik memeriksa YM dari CV Sinar Bunbunan, satu dari empat direktur perusahaan pemenang lelang pengadaan UPS. Ikut diperiksa juga pejabat pembuat komitmen, yakni mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Dikmen Jakarta Barat Alex Usman.

Rabu, 11 Maret ini, penyidik memeriksa mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun; Ibnu Hajar (Sudin Dikmen Jakarta Barat), Rani Nurani (pejabat pemeriksa hasil pekerjaan Sudin Dikmen Jakarta Barat); dan Saryono, Kepala Sekolah SMA 112 Jakarta Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus mengatakan setelah peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan, sebanyak 21 saksi dipanggil untuk diperiksa terkait pengadaan UPS. Namun, hanya 11 saksi yang hadir. Mereka adalah Lasro, dua pejabat pembuat komitmen yakni Alex Usman dan mantan Kepala Sudin Dikmen Jakarta Pusat Zaenal Soelaiman, satu perusahaan penyedia jasa, empat kepala sekolah penerima UPS, dan tiga orang pejabat pemeriksa hasil pekerjaan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menduga ada penggelembungan harga UPS sebesar Rp 5,8 miliar per unit pada 2014. Menurut informasi yang diperolehnya, harga satu UPS dengan kapasitas 40 KVA (kilovolt ampere) hanya sekitar Rp 100 juta.

Ahok juga menduga ada dana 'siluman' dalam APBD 2015. Dia menuding DPRD memotong sejumlah anggaran dari program unggulan Pemerintah DKI sebesar 10-15 persen untuk dialihkan ke yang lainnya, seperti pembelian UPS. Total nilai dana siluman pada APBD dari draf DPRD DKI disebut mencapai Rp 12,1 triliun.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

3 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

3 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

3 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

4 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

5 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

5 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

7 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

7 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya