Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbincang dengan istrinya Veronica Tan (kanan) sebelum dimulainya acara pelantikan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan rencana tim angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta untuk memanggil istrinya, Veronica Tan. Sebab, ia berujar, pemanggilan tersebut tak berkaitan dengan substansi kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015.
"Hak angket itu urusan APBD, kan? Kok, panggil istri saya?" kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 13 Maret 2015.
Nama Veronica ramai diperbincangkan sejak fotonya memimpin rapat revitalisasi Kota Tua muncul pada pekan lalu. Selain Veronica, rapat tersebut juga dihadiri oleh Harry Basuki, adik kandung Ahok. Menurut Ahok, kedatangan mereka merupakan undangan dari Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Sylviana Murni.
Ahok menjelaskan istrinya belum tentu memenuhi panggilan tim angket. Terlebih ia menganggap tujuan pemanggilan tersebut juga tak jelas.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni mengklarifikasi kedatangan istri dan adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan dan Harry Basuki, dalam rapat perkembangan revitalisasi Kota Tua pada Kamis, 5 Maret 2015.
Sylviana menjelaskan Veronika dan Harry datang karena mereka peduli terhadap Kota Tua. "Yang penting itu perkembangannya, mengapa dipermasalahkan siapa yang memimpin rapat?" kata Sylviana di Balai Kota, Senin, 9 Maret 2015.
Sylviana menjelaskan tak ada penunjukan pimpinan secara resmi setiap rapat digelar. Menurut dia, rapat perkembangan revitalisasi lebih menyerupai proses brainstorming dan diskusi.