Isi SMS Ini yang Bikin Ahok Iri Sama Djarot

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 16 April 2015 21:44 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) berjabat tangan dengan Wagub DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat usai dilantik di Balai Agung, Balaikota Jakarta, 17 Desember 2014. Djarot Saiful Hidayat dilantik sebagai wakil Gubernur untuk menggantikan posisi Basuki Tjahaja Purnama. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya tawaran wanita cantik lewat pesan singkat atau jaringan sosial lainnya ternyata dialami Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Mantan Wali Kota Blitar ini sering dikirimi sms oleh orang tidak kenal yang menawarkan jasa pemuas syahwat tersebut.

"Saya ini khawatir sekarang, handphone saya sekarang ini banyak sekali masuk, sms yang saya enggak tahu, begitu ya, 'kalo pengen wanita seksi, calling saya. siap, sampai puas, sering dapet. Pin BB sekian," ujarnya yang disambut tawa kalangan wartawan, di Balai Kota Kamis, 16 April 2015.

Namun kondisi itu menjadi bahan guyonan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atawa Ahok yang berdiri persis di samping Djarot. Alasannya, Ahok mengaku hingga kini tak satu pun sms atapun pin blackberry berisi tawaran yang masuk ke telepon genggamnya. "Kok saya enggak sering dapet," ujar Ahok sembari tertawa.

Pernyataan ini disampaikan Ahok dan Djarot menyusul kasus pembunuhan seorang pekerja seks komersial, Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, di Tebet, Jakarta Selatan. Pemerintah DKI, menurut Djarot, segera mengumpulkan ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), lurah dan camat untuk mendata lokasi kosan yang berada di Jakarta. "Segera, kami akan cek tempatnya di mana," kata dia.

Dari sana, ujar Djarot, ketua RT atau pemangku kepentingan yang berada di masyarakat sekitar wajib melaporkan seluruh penghuni termasuk identitas mereka. "Jadi aturan dulu tuh baik, 1 x 24 jam, itu harus lapor, sekarang udah mulai dilanggar. Jadi artinya apa, kontrol sosial, itu semakin longgar," kata dia.

Untuk mendukung rencana itu, pemerintah DKI kata Djarot, bakal terus mengingatkan soal kelengkapan administrasi menjadi kewajiban sekaliggus tanggung jawab yang harus dimiliki para pengelola kosan. "Kami perlu mengingatkan lagi, bukan hanya untuk prostitusi. Bagaimana dengan terorisme? kemarin mau gerebek itu, eh keluarlah ini (pembunuhan Deudeuh)," katanya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

4 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

6 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

7 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

7 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

7 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya