Pria yang telah memiliki istri dan anak, Muhammad Prio Santoso berhasil ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya di Bogor, Rabu dinihari tadi, 15 April 2015 karena perbuatannya membunuh Deudeuh `Tata Chubby`. facebook.com
TEMPO.CO, Jakarta - Unit I Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya membawa Muhamad Prio Santoso ke sebuah lokasi di Tebet, Jakarta Selatan. Pelaku pembunuhan Deudeuh Alfisahrin itu diminta menunjukkan kunci kamar korban yang dibuangnya.
Permintaan polisi itu merupakan salah satu rangkaian reka ulang aksi Prio yang berlangsung pada Jumat, 10 April 2015. Sehari kemudian, mayat Deudeuh ditemukan. Ada dua tempat kejadian perkara di kawasan Tebet.
Setelah melakukan lima adegan pembunuhan, guru lembaga bimbingan belajar ini dibawa penyidik menuju Jalan Tebet Timur Dalam XI, Jakarta Selatan. Di sini, pria yang pernah mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor itu diminta menunjukkan letak kunci kamar kos Deudeuh yang dia buang setelah membunuh korban.
"Kunci ditemukan di got. Pelaku buang karena takut," kata Komisaris Budi Towoliu, salah satu anggota Polda Metro Jaya, di Jalan Tebet Timur Dalam XI, Jakarta Selatan, Jumat, 17 April 2015. Menurut dia, setelah membunuh Deudeuh, Prio naik kereta dari Stasiun Cawang menuju rumahnya di Bogor. "Kunci dibuang ketika menuju stasiun," kata Budi.
Kunci kamar kos Deudeuh ditemukan di dalam sebuah got atau kali kecil dekat Stasiun Cawang di Jalan Tebet Timur Dalam XI. Tepatnya di depan Salon Dianis.
Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, tewas dibunuh Prio saat berhubungan badan di kamar kosnya. Deudeuh alias Tata Chubby diketahui berprofesi sebagai wanita yang menjajakan diri melalui media sosial. Deudeuh kerap melakukan aktivitas prostitusi di kamar kosnya.