Ini Kisah Rindu dan Petualangannya di Bisnis Cinta Online  

Reporter

Jumat, 17 April 2015 19:45 WIB

Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). starsexwork.org

TEMPO.CO, Jakarta - "Namaku Rindu," begitu perempuan itu menyebut namanya ketika mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Ditemui di kamar kontrakannya di kawasan Karet, Kuningan, Jakarta Selatan, perempuan bertubuh sintal dengan kulit terang itu buru-buru menambahkan keterangan: "Tentu itu bukan nama sebenarnya."

Rindu luwes mengajak tamunya masuk kamar. Pada Kamis sore, 16 April 2015, ia menerima Tempo di kamarnya yang wangi. Semula ia agak kesal karena sang tamu hanya memilih bercakap-cakap tanpa "berselancar" di dunianya. Rindu membutuhkan sedikit waktu untuk mau membuka diri, berbicara tentang kisah hidup dan petualangannya dalam bisnis "cinta" online.

Nada suaranya yang semula agak judes menjadi ramah dan sedikit manja. Ia pun mengunci pintu, lalu membesarkan volume televisi. "Kebiasaan ini saya tiru dari teman saya dulu yang mengajari saya," katanya sebelum memulai ceritanya saat ditemui Tempo di kawasan Karet, Jakarta Selatan, Kamis, 16 April 2015.

Rindu adalah perempuan penawar cinta. Datang satu tahun yang lalu di Ibu Kota, Rindu, 30 tahun, tergoda menggeluti bisnis esek-esek ini setelah ditawari temannya. Dulu, temannya satu kos dengan dia. "Dia (temannya) sudah menikah dengan warga negara asing sekarang," kata Rindu.

Temannya yang mengenalkan situs forum penjaja cinta di Internet kepada dia. Iming-imingnya sangat menjanjikan: uang minimal Rp 20 juta per bulan bisa masuk kantong dengan mudah. Rindu tergoda. Ia menjajal sendiri mempromosikan diri di sana. "Saya masuk ke salah satu topik di forum itu dan mulai 'berdagang'," katanya.

Lama-kelamaan, ada orang lain yang melirik akunnya di dunia maya. Dia diajak bergabung oleh perantara agar namanya bisa lebih dikenal. Dia pun dibuatkan akun media sosial di Facebook, Twitter, dan Omegle. Dia mengaku tak memahami cara kerja promosi di situs-situs itu. Tapi orang kepercayaannya tersebut memastikan akan selalu menyortir calon tamunya agar dia tak kena tipu.

Admin akun media sosialnya ini menggunakan nomor yang berbeda dengan nomor yang dia gunakan untuk berkomunikasi dengan para tamunya yang sudah biasa datang dengan jalur privat via SMS. Dia mengatakan nomor pribadi itu dibagikan kepada tamu yang dapat dipercaya dan sudah datang ke kamar kontrakannya lebih dari satu kali. "Tapi, prinsipnya, saya tak pilih-pilih tamu," katanya.

Untuk lebih menarik tamunya, Rindu mendekorasi kamarnya menjadi lebih ramai. Bunga-bunga plastik ditempelkan merata di hampir seluruh bagian dinding kamarnya. Bentuk dan jenisnya bermacam-macam. Bunga ini dia beli satu per satu setiap kali dia pergi ke pusat perbelanjaan. Hobi memasang bunga-bunga imitasi ini mewarnai petualangannya menjajakan cinta kilat satu tahun belakangan ini. "Dekorasi kamar yang cantik bisa jadi poin plus saya untuk para tamu," katanya.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

43 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

43 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Baca Selengkapnya