Pengunjung Toko Penjual Brownies Ganja Mayoritas Siswa SMA
Editor
Kodrat setiawan
Senin, 20 April 2015 06:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjung toko Hemp Indonesia yang menjual aksesori ganja mayoritas adalah pelajar sekolah menengah atas. Tetangga kios, Dani, menuturkan para pelajar tidak malu-malu datang dengan masih mengenakan seragam.
"Sebetulnya agak enggak sreg, karena ini pelajar tapi malah tertarik sama yang ganja-ganjaan," kata Dani, yang membuka usaha fotokopi, kepada Tempo, Ahad, 19 April 2015.
Dani menuturkan, dalam sehari, tak kurang sepuluh siswa berseliweran mendatangi Hemp Indonesia. Para pelajar ini, ujar dia, datang beramai-ramai.
Dani mengaku tidak enak jika ingin menegur. "Orang dagang kan enggak enak. Masalahnya saya juga dagang," ucapnya. Teguran dan nasihat justru dia layangkan ke salah satu penjaga toko bernama Arul. "Kasihan dia, pas ditangkap kan sebetulnya sudah keluar dari toko itu, sudah kerja di tempat lain karena tiap hari saya ceramahi," kata Dani.
Satu hal yang membuat Dani heran adalah ketika toko itu akhirnya tutup setelah sepuluh bulan beroperasi, pelanggan tetap datang. "Yang mencari dan menanyakan toko pindah ke mana itu banyak banget, rata-rata pelajar itu," ucapnya. Padahal yang dia tahu selama ini produk Hemp Indonesia laris karena berjualan secara online.
Hemp Indonesia adalah toko yang menjual aksesori ganja. Toko yang terletak di lantai satu Blok M ini digerebek oleh Badan Narkotika Nasional karena menjual brownies yang berbahan dasar ganja. Manajemen Blok M Plaza membantah ada gerai yang menjual brownies ganja di tempatnya.
Sebelum di Blok M, toko ini lebih dulu beroperasi di kawasan niaga H. Djuhri Center, Meruya Selatan. "Dulu dia jual cookies, bukan brownies, tapi enggak tahu kalau begituan," kata Mimi, 30 tahun, salah satu orang yang pernah membeli kacamata di toko itu.
DINI PRAMITA