Megawati, Kartini Modern di Mata Wagub Djarot  

Reporter

Selasa, 21 April 2015 11:31 WIB

Megawawati Soekarno Putri duduk bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan), Ibu Veronica Tan (kedua kiri) dan Ibu Heppy Farida (kiri) jelang pelantikan Wagub DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota Jakarta, 17 Desember 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkomentar soal Hari Kartini yang diperingati tiap 21 April. "Yang penting adalah semangat perjuangannya, bukan hanya sekadar seremonial," ujar Djarot di Balai Kota, 21 April 2015.

Djarot mengatakan figur Kartini yang relevan saat ini terwakili oleh Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat Presiden Republik Indonesia.

Djarot mengungkapkan alasannya bahwa perempuan dan politik itu bukan dua bidang yang terpisah. Saat ini, ujar Djarot, perempuan dan politik seolah dua dunia yang terpisah.

Akibatnya, sampai sekarang banyak perempuan terlihat alergi memasuki dunia politik. "Perempuan jadi pemimpin dong, masuk partai politik, aktif dalam organisasi, tak hanya jadi kanca wingking (teman belakang)," tutur Djarot.

Djarot meminta kaum perempuan jangan hanya bergelut di ruang domestik. Mereka harus bisa menunjukkan kemampuannya di ruang publik. Djarot lantas menceritakan pengalamannya saat berdiskusi dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.

Dengan Erna, Djarot sempat berdiskusi mengenai lingkungan hidup. Perempuan ini sangat perhatian dan semangat kala bicara soal pengurangan emisi gas.

Dia membandingkan kondisi itu dengan Indonesia. Djarot melihat partisipasi perempuan ikut terjun ke ruang politik, seperti menjadi anggota Dewan, berkurang. Jatah 30 persen untuk perempuan di Dewan belum terpenuhi.

"Untuk penyusunan calon legislatif saja susah setengah mati. Mungkin faktornya, ya, hubungan di masyarakat, kaitan dengan keluarga, kemudian budaya patriarki," kata Djarot.

Perempuan, menurut Djarot, seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk bangsanya, terutama bagi kaum perempuan, karena mereka punya potensi dan peluang yang besar. "Saya dengan perempuan itu tidak masalah, kami setara," ujar Djarot.

Djarot tidak menampik bahwa kenyataannya memang ada hal-hal yang bisa dilakukan laki-laki tapi sulit dilakukan perempuan, demikian sebaliknya. "Hamil dan melahirkan, laki-laki tidak bisa kan? Hal seperti itu menunjukkan perempuan itu lebih lengkap," tutur Djarot.

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

51 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

52 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

54 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

8 Desember 2023

6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

Melakukan solo traveling untuk perempuan kini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini rekomendasi negara yang aman untuk solo traveling perempuan.

Baca Selengkapnya

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

25 November 2023

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

Kisah Juliana soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

11 Oktober 2023

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

7 Oktober 2023

Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada aktivis yang dipenjara, Narges Mohammadi, telah meningkatkan pengawasan terhadap hak-hak perempuan di Iran.

Baca Selengkapnya

Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

6 Oktober 2023

Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi, aktivis hak perempuan asal Iran yang kini masih dipenjara, memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2023.

Baca Selengkapnya