Lulung Berkisah Soal Pemeriksaan 9 Jam di Mabes Polri  

Reporter

Rabu, 6 Mei 2015 11:30 WIB

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Dok. TEMPO/Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Polri memanggil Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana untuk menjadi saksi kasus korupsi uninterruptible power supply (UPS). Lulung mengaku belum diberi pertanyaan detail dan teknis soal UPS.

"Pertanyaannya masih normatif. Saya juga jawabannya normatif aja," kata Lulung di kantornya, Selasa malam, 5 Mei 2015.

Menurut dia, pemeriksaan dimulai sejak pukul 10.00, dengan pertanyaan pertama soal hak dan kewajiban Lulung sebagai anggota Dewan. Lulung menjawab gamblang soal tugasnya ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Setelah itu, Lulung mulai ditanya soal hubungan dia dengan pejabat pembuat komitmen pengadaan UPS di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Alex Usman, yang sudah dijadikan tersangka. Lulung mengaku tak kenal dengan Alex. "Saya tak mengenal dia secara pribadi dan dinas," ujar Lulung.

Selain itu, Lulung juga mengklarifikasi soal barang-barang yang disita hasil penggeledahan penyidik di kantornya. Dia menuturkan tiga tas yang sebelumnya disebut-sebut ada di dalam ruang kerja Lulung bukanlah milik politikus Partai Persatuan Pembangunan itu. "Itu berasal dari ruang Komisi E DPRD DKI," ucapnya.

Setelah sembilan jam diperiksa, Lulung keluar sekitar pukul 21.00. Dia tak banyak bicara. Dia memilih meringsek kerumunan wartawan dan mengabaikan berbagai pertanyaan. Lulung mengaku emosinya terpancing saat ada wartawan yang menanyakan soal kesiapan dia ditahan. Lulung mengatakan wartawan tersebut seperti menanyakan pesanan seseorang. "Saya kan hanya sebagai saksi. Tolong, camkan itu," ucapnya.

Dia heran dengan opini publik yang terbentuk soal dia akan jadi tersangka kasus UPS. Padahal, ujar dia, polisi masih mendalami kasus ini. "Belain saya sedikit dong," tuturnya.

Lulung menambahkan, iritnya dia bicara karena sudah ada intervensi dari Partai Persatuan Pembangunan yang menginginkan Lulung bicara seperlunya saja. Demi reputasi Lulung juga. Selain itu, tutur dia, ada keluarganya yang harus dijaga perasaannya.

YOLANDA RYAN ARMINDYA


Berita terkait

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

8 jam lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

3 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

31 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

39 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

42 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

47 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

56 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

56 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

58 hari lalu

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

59 hari lalu

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

MK menyatakan calon anggota DPR, DPD dan DPRD tetap boleh maju pilkada tanpa perlu mengundurkan diri sebagai anggota Dewan.

Baca Selengkapnya