TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kota Bogor akan membatasi jam operasional pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Suryakencana dan Jalan Oto Iskandar Dinata (Otista). Pembatasan ini dilakukan untuk menertibkan PKL yang masuk dalam enam skala prioritas program penataan Kota Bogor. "Nantinya kaki lima dapat berjualan mulai pukul 21.00 hingga 06.00," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Rabu, 6 Mei 2015.
Menurut Bima, Jalan Suryakencana dan Jalan Otista saat ini dipenuhi PKL. Mereka bukan hanya menggelar lapak di trotoar, tapi sudah memasuki badan jalan. Akibatnya, lalu lintas dari arah Tugu Kujang menuju Pasar Bogor tidak dapat dilintasi kendaraan. "Jadi nanti, pukul 06.00, jalan itu sudah steril dari pedagang, agar bisa dilewati kendaraan," ucap Bima.
Untuk itu, menjelang pukul 06.00, akan ada sirene yang menandakan PKL harus segera angkat kaki dari jalan. Pemerintah bakal mengerahkan Satpol PP dan petugas pasar untuk menertibkan mereka. "Sirine bunyi pukul 05.30," ucap Bima.
Selain pembatasan jam operasional, Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi ribuan PKL. "Tapi tempat untuk relokasi masih dicari," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari UMKM Kota Bogor, jumlah PKL di Jalan Raya Otista mencapai 700-1.000. Jumlah tersebut belum termasuk mereka yang berjualan di Jalan Pedati dan Jalan Lawang Saketeng.
Direktur Utama PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Andri Latief Asikin Masjoer mengatakan instansinya akan menyiapkan tempat relokasi di lantai 3 dan 4 Pasar Bogor. Para PKL yang sering berjualan di Jalan Roda dan Jalan Otista nantinya akan ditarik naik ke atas. "Untuk mengantisipasi para pedagang yang masih berserakan di jalan raya, kami akan berkoordinasi dengan DLLAJ (Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan), UMKM, dan DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan)," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan
27 hari lalu
Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024
Baca SelengkapnyaKota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
35 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor
35 hari lalu
Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup
20 Januari 2024
Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?
30 November 2023
Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).
Baca SelengkapnyaKenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?
16 November 2023
Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?
Baca SelengkapnyaSiswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel
7 November 2023
Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.
Baca SelengkapnyaSetelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi
2 Oktober 2023
Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.
Baca SelengkapnyaOrmas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi
23 Agustus 2023
Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.
Baca SelengkapnyaRencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal
7 Agustus 2023
Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.
Baca Selengkapnya